Kuatir Resiko Kekerasan, Twitter Tutup Akun Donald Trump

- 9 Januari 2021, 10:57 WIB
Sebuah ilustrasi foto menunjukkan akun Twitter Presiden AS Donald Trump yang ditangguhkan pada ponsel cerdas di ruang rapat Gedung Putih di Washington, AS, 8 Januari 2021. REUTERS / Joshua Roberts / Ilustrasi/Media Kupang.
Sebuah ilustrasi foto menunjukkan akun Twitter Presiden AS Donald Trump yang ditangguhkan pada ponsel cerdas di ruang rapat Gedung Putih di Washington, AS, 8 Januari 2021. REUTERS / Joshua Roberts / Ilustrasi/Media Kupang. /

 

MEDIA KUPANG - Pihak Twitter Inc menangguhkan secara Permanen Akun Presiden AS Donald Trump karena mengandung risiko hasutan lebih lanjut untuk kekerasan setelah penyerbuan Capitol AS oleh para pendukungnya pada hari Rabu.

Penangguhan terhadap akun Donal Trump dilakukan pihak Twitter pada hari Jumat 8 Desember 2021.

Penutupan Akun Twitter Trump yang memiliki lebih dari 88 juta pengikut ini sekaligus membungkam megafon utamanya beberapa hari sebelum masa jabatannya berakhir dan mengikuti perdebatan bertahun-tahun tentang bagaimana perusahaan media sosial harus memoderasi akun para pemimpin global yang kuat.

"Setelah meninjau secara cermat Tweet baru-baru ini dari akun @realDonaldTrump dan konteks di sekitarnya,
kami telah secara permanen menangguhkan akun tersebut karena risiko hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan," kata perusahaan itu seperti dikutip media kupang dari Reuters.

Ini adalah pertama kalinya Twitter melarang seorang kepala negara, kata perusahaan itu.

Perusahaan media sosial telah bergerak cepat untuk menindak Trump dan beberapa sekutu serta pendukung
sayap kanannya yang terkemuka setelah kekacauan di Washington, D.C., pada hari Rabu, yang menyebabkan lima kematian.

Trump telah berulang kali menggunakan Twitter dan platform lain untuk mengklaim kekalahannya dalam pemilihan 3 November karena penipuan pemilih yang meluas dan untuk berbagi teori konspirasi lainnya, dan telah mendesak para pendukung untuk datang ke Washington pada hari Rabu dan berbaris di Capitol untuk memprotes pemilihan tersebut.

Facebook Inc mengatakan awal pekan ini pihaknya menangguhkan akunnya hingga setidaknya akhir masa jabatan presidennya.

Presiden Republik akan diserahkan kepada Presiden terpilih dari Partai Demokrat Joe Biden pada 20 Januari.

Halaman:

Editor: Marselino Kardoso


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x