MEDIA KUPANG - Indonesia akhirnya merespon rencana Amerika Serikat ( AS) menempatkan enam pesawat B-52 dengan kemampuan menjatuhkan bom nuklir di sebuah pangkalan udara di Australia utara.
Sebelumnya, Amerika Serikat dilaporkan berencana menempatkan enam pesawat B-52 dengan kemampuan menjatuhkan bom nuklir di sebuah pangkalan udara di Australia utara.
Mengutip sumber Reuters di pemerintah AS, pada Senin 30 Oktober lalu membocorkan bahwa fasilitas khusus untuk pesawat pengebom akan didirikan di pangkalan terpencil Angkatan Udara Australia di Tindal.
Di mana jaraknya sekitar 300 km (190 mil) selatan Darwin, ibu kota Teritori Utara Australia. Tentu lokasi itu tidak jauh dari wilayah Indonesia, kurang lebih 800 km dari Nusa Tenggara Timur ( NTT ).
Tindakan Amerika Serikat sejak awal dipersoalkan Indonesia.
Pemerintah Indonesia resah dengan perlombaan senjata nuklir di kawasan.
Namun, rupanya keresahan tersebut dianggap angin lalu oleh Amerika Serikat dan Australia. Kedua negara itu malah membawa armada mereka dekat halaman belakang Indonesia.
Ngototnya AS ini membuat Indonesia tak bisa berbuat banyak. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Teuku Faizasyah mengatakan, Indonesia akan terus memantau perkembangannya.
Menurut Faiza, kehadiran pesawat pengebom berkemampuan nuklir di dekat Indonesia tentu berisiko.