Warga Alor kembali 'Menjerit' Akan Kesulitan Mendapatkan Minyak Tanah,Negara Jangan Seperti Pemadam Kebakaran

- 20 November 2022, 15:48 WIB
Foto ilustrasi warga antrian minyak tanah (foto tribun Ambon)
Foto ilustrasi warga antrian minyak tanah (foto tribun Ambon) /

 

Warga Alor Kembali "Menjerit" Akan Kesulitan Mendapatkan Minyak Tanah, Pemerintah Jangan Seperti "Pemadam Kebakaran"

MEDIA KUPANG- Semacam sudah menjadi tradisi di Kabupaten Alor, setiap kali menjelang datangnya hari raya, selalu saja masyarakat di daerah tersebut "menjerit" akan kesulitan untuk mendapatkan minyak tanah.

Kondisi adanya "kelangkaan" minyak tanah di tingkat masyarakat tersebut sudah terjadi dalam satu pekan belakangan ini, namun belum ada perhatian pemerintah atau pihak-pihak yang bertanggungjawab untuk menangani kesulitan masyarakat atas salah satu kebutuhan penting masyarakat tersebut.

Berkaitan dengan masalah minyak tanah ini, salah seorang warga Kota Kalabahi, Kabupaten Alor Viktor Sumaa kepada MEDIA KUPANG, Minggu 20 November 2022 mengungkapkan, warga di Kota Kalabahi dalam satu Minggu belakangan ini mengalami kesulitan untuk mendapatkan minyak tanah. Masyarakat hingga saat ini tidak mengetahui apa penyebabnya.

Namun yang pasti, jelas tokoh muda Alor ini, kondisi ini menimbulkan terjadinya melonjak harga minyak tanah, sehingga meresahkan masyarakat. Melonjaknya harga ini dapat dipantau di pangkalan tertentu yang harga jual minyak tanah sudah tidak sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp4.000 per liter, namun informasi yang ada per liter dijual Rp5.000 dan ada yang Rp6.000.

"Jika harga di tingkat pangkalan sudah seperti itu, maka berapa lagi harga jual di tingkat pengecer. Masyarakat benar-benar mengalami kesulitan. Di satu sisi hingga saat ini terkesan Pemerintah belum menangani keresahan yang dialami masyarakat, misalnya atau setidaknya turun melakukan pemantauan dan penertiban harga jual minyak tanah, melakukan operasi pasar, dan juga memberikan informasi tentang alasan masalah akan kesulitan minyak tanah ini," ungkap mantan Sekretaris GMNI Kabupaten Alor ini.

Warga lainnya, Ryan Hemat yang menjabat sebagai Ketua Presidium PMKRI St. Hendrikus II Cabang Alor yang dikonfirmasi pada Sabtu 19 November 2022 merasa heran akan terjadinya "kelangkaan" minyak tanah ditengah masyarakat setiap kali menjelang hari raya besar.

Lebih memrihatinkan lagi, kondisi ini sudah terjadi hampir sepekan dan ramai di media sosial akan jeritan masyarakat tentang kesulitan minyak tanah ini, namun pantauannya negara (Pemerintah dan DPRD) belum hadir untuk mengatasi jeritan masyarakat ini.

"Kami minta negara jangan seperti pemadam kebakaran. Ada peristiwa kebakaran baru turun, baru gelar rapat, sibuk datang ke pangkalan, operasi sana-sini. Setelah itu pemantauan, pengawasan, dan tindakan sejenisnya longgar. Buktinya masyarakat hampir sepekan ini, dengan membawa jerigennya keliling kota ini untuk mendapatkan minyak tanah. Sudah susah cari minyak tanah, ditambah harga yang tidak normal lagi. Namun tidak ada penangganan dari mereka yang diberi tanggungjawab negara untuk mengurus masalah tersebut," ungkap Ryan dengan penuh ketegasan.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x