Pemkab Alor Dan Pertamina Tidak Mengetahui Alasan Pengurangan Kuota Minyak Tanah

- 24 November 2022, 12:14 WIB
Asisten II Setda Alor, Dominggus Asadama
Asisten II Setda Alor, Dominggus Asadama /

 

Pemkab Alor Dan Pertamina Tidak Mengetahui Alasan Pengurangan Kuota Minyak Tanah

MEDIA KUPANG- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Alor dan Pertamina Kalabahi tidak mengetahui alasan dari BPH Migas melakukan pengurangan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah untuk Kabupaten Alor.

Pemerintah Kabupaten Alor telah melakukan rapat untuk membahas adanya pengurangan kuota termasuk ingin mengetahui alasannya, namun pihak dari BPH Migas tidahk hadir. Atas ketidakhadiran BPH Migas tersebut, maka Pemkab Alor telah melayangkan surat penyesalan kepada BPH Migas.

Hal ini disampaikan Asisten II Setda Alor, Dominggus Asadama ketika dikonfirmasi MEDIA KUPANG di Kantor Bupati Alor, pada Rabu 23 November 2022.

"Pemda tidak mengetahui tentang alasan pengurangan kuota minyak tanah. Informasi yang beredar tentang alasan pengurangan untuk beralih ke gas elpiji juga kita tidak tahu atau tidak ada informasinya. Pihak Pertamina pun ketika ditanya dalam rapat, juga tidak tahu alasannya. Mereka bilang yang punya kewenangan tentang hal itu adalah BPH Migas. Tetapi BPH Migas tidak hadir dalam rapat yang digelar," demikian penjelasan Asadama.

Kendati belum mengetahui alasan yang ada, lanjut Asadama, masyarakat diminta untuk tidak panik, karena informasi dari Pertamina meski terjadi pengurangan kuota, namun untuk stok minyak tanah selalu tersedia di Depo Pertamina Kalabahi.

"Stok minyak tanah di Pertamina untuk 12 hari ke depan aman, dan akan masuk lagi kapal tangker untuk stok BBM termasuk minyak tanah. Setiap 14 hari pasti kapal tangker masuk," ungkap Asadama.

Asadama mengatakan, berkaitan dengan pengurangan kuota dan mengantisipasi terjadi gejolak dimasyarakat, maka Pemerintah telah bersurat ke BPH Migas untuk minta penambahan kuota. Permintaan penambahan kuota yang dimaksud sebanyak 1.500 KL (Kiloliter). Permintaan tersebut untuk melakukan operasi pasar jika terjadi gejolak minyak tanah menjelang hari raya bulan Desember nanti.

Sementara itu hal lain yang disinggung Asadama terkait dengan kesulitan warga saat ini untuk mendapatkan minyak tanah. Dimana menurut Asadama, Tim gabungan Pemerintah Kabupaten Alor dibawah kendali Kabag Ekonomi Setda Alor dalam beberapa hari ini melakukan operasi ke pangkalan dan pengecer yang menjual minyak tanah dengan harga yang tidak normal.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x