G-20 tanpa Rakyat Pertentangan Ideologis antar Organ Mahasiswa lagi Represi Aparat serta Organisasi Sipil

- 24 November 2022, 17:30 WIB
Aliansi Indonesian People Assembly-Kupang berdemonstrasi di depan Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur. Kupang, 16 November, 2022
Aliansi Indonesian People Assembly-Kupang berdemonstrasi di depan Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur. Kupang, 16 November, 2022 /AM/IPA NTT

Begitupun pembangunan bendungan: Kolhua, Manikin dan Temef yang terus menuai penolakan dari rakyat terdampak mulai dari tidak adanya kompensasi dari negara atas peranpasan tanah hingga kehendak rakyat mempertahankan hak atas tanah keluarga maupun tanah adat.

Selain menjadi penyedia sumber pembangkit energi listrik, Nusa Tenggara Timur juga menjadi penyedia mangan sebagi salah satu material pendukung pembuatan bateri penampung arus listrik. Kualitas batu Mangan dari tanah Cendana ini termasuk yang terbaik di dunia. Indonesia memiliki sumber daya dan cadangan mangan yang cukup besar, di mana sekitar 60 persen sumberdaya dan 70 persen cadangan mangan Indonesia berada di Nusa Tenggara Timur.

Dengan jumlah sumber daya bijih 36.207.271 ton dan logam 17.206.234 ton dan total cadangan bijih 79.712.386 ton dan logam 38.998.324 ton. Selain itu, mangan Nusa Tenggara Timur terkenal memiliki kualitas tinggi (highgrade) di dunia. Demi memuluskan ekspansi bisnis oligarki, akan didorong pembangunan industri yang bisa merampas dan memberikan ancaman bagi rakyat.

Kepentingan negara-negara imperialis ini juga menempatkan Indonesia sebagai pasar membagi kelimpahan industri melalui bisnis kendaraan listrik atau pasar yang akan mematikan produktifitas pemuda low skill, karena akan meningkatkan ketergantungan, beban utang akan bertambah banyak dan pencabutan subsidi bagi rakyat tidak bisa terhindarkan, terus dipangkas bahkan dicabut.

Menurut Syahrul Sukwan, Koordinator Indonesian People Assembly wilayah Nusa Tenggara Timur, kondisi perampasan merupakan kado bagi negara-negara maju, sebab pembangunan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur diklaim pemerintah bakal mendukung ekonomi hijau dan penggunaan transportasi ramah lingkungan dengan target net zero emission pada 2060.

Akibatnya bagi rakyat, banyak mesin-mesin yang dianggap tidak ramah lingkungan akan menjadi rongsokan tua yang tak terpakai, terlebih nelayan. Merekalah yang akan sangat terdampak karena target pemerintah akan menghentikan impor Bahan Bakar Minyak dan Gas. G-20 bukan membahas krisis rakyat. Justru mengatasi krisis yang terjadi pada negara-negara maju. Indonesia malahan diseret untuk menanggung beban krisis tersebut. Terkhusus mengenai emisi gas dan perubahan iklim.

Tuntutan Indonesian People Assembly-Kupang

Berdasarkan data World Research Institute negara dengan penyumbang emisi terbesar adalah Amerika Serikat, china, dan beberapa negara Uni Eropa, yakni Inggris dan Perancis. Negara tersebut menghasilkan 12.399,6 juta metrik ton karbon dioksida ekuivalen (mtco2e). Jumlah itu setara 26,1% dari total emisi global. Amerika serikat menyusul dengan menyumbang 6.018,2 mtco2e yang setara dengan 12,7% emisi global.

Kemudian, Uni Eropa menyumbang 3.572,6 mtco2e atau setara 7, 52% emisi global. Group of Twenty akan memerosotkan sistem pendidikan, dalam memaksimalkan teknologi digital dalam dunia pendidikan seperti pendidikan daring. Digitalisasi pendidikan memperjelas bahwa sistem pendidikan hari ini tidak ilmiah, demokratis dan mengabdi bagi rakyat.

Pemuda akan tumbuh menjadi anti sosial, apolitis, amoral karena kepekaan pada situasi sosial semakin menurun. Untuk memaksimalkan pendidikan berbasil digital maka rakyat harus menambah biaya pengeluaran membeli barang-barang menunjang perkuliahan, paket data alat komputer dan perangkat lainnya.

Halaman:

Editor: Ardy Milik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x