G-20 tanpa Rakyat Pertentangan Ideologis antar Organ Mahasiswa lagi Represi Aparat serta Organisasi Sipil

- 24 November 2022, 17:30 WIB
Aliansi Indonesian People Assembly-Kupang berdemonstrasi di depan Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur. Kupang, 16 November, 2022
Aliansi Indonesian People Assembly-Kupang berdemonstrasi di depan Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur. Kupang, 16 November, 2022 /AM/IPA NTT

Sistem pendidikan akan semakin dikomersilkan atau menjadi barang dagang yang hanya bisa di akses masyarakat ekonomi menengah ke atas. G-20 tidak berorientasi untuk menyelesaikan pemanasan global, namun justru memperparahnya. Memperbesar perampasan tanah, hutan, wilayah pesisir sebagai penopang industri milik imperialis.

Nasib kaum tani akan diperhadapkan dengan perampasan tanah, hutan, konversi lahan, krisis pangan karen gagal panen yang disebabkan karena curah hujan yang tidak menentu dan bahaya badai yang sulit diprediksi. Sedangkan nelayan akan merasakan pemanasan global ini, rusaknya rumah ikan seperti karang memutih dan rusak, naiknya permukaan air laut, tingkat keselamatan semakin kecil saat melaut, kemudian sulit membaca cuaca untuk melaut.

Lagi, Group of Twenty tetap sebagai forum imperialis melancarkan kepentingan untuk merampas sumber daya alam, memanfaatkan kelimpahan tenaga kerja murah, menjadikan Indonesia sebagai pasar dan menjebak Indonesia melalui utang dan investasi. Atas dasar itu kami dari Indonesian People Assembly wilayah Nusa Tenggara Timur menuntut:

Tolak G-20, Bubarkan Group of Twenty, Tegakan Hak Asasi Manusia, Tolak Rancangan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana, Deklarasikan darurat iklim sekarang, Cabut Undang-Undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Lawan dominasi Imperialisme di Indonesia, Hentikan segala bentuk aktifitas Pemprov di Pubabu-Besipae sebelum ada penyelesaian konflik yang jelas, Hentikan kriminalisasi dan represi terhadap masyarakat yang berjuang, Undang-Undang demi keadilan bukan untuk kesewenang-wenangan pemerintah, Jalankan reforma agraria sejati dan bangun industrialisasi nasional, Wujudkan pendidikan yang ilmiah demokratis dan mengabdi pada rakyat.***

Halaman:

Editor: Ardy Milik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x