Sebagian dari mereka masih memegang teguh prinsip untuk tidak menghilangkan budaya Jawa.
Baca Juga: Segini Jumlah Kekayaan Presiden Soekarno Hingga Jokowi
Oleh sebab itu, sebagian penduduknya masih menggunakan bahasa Jawa untuk kegiatan sehari-hari.
Asal usul orang Jawa di Suriname
Dilansir dari karya ilmiah berjudul “Nasionalisme dan Gerakan Mulih Njowo, 1947 dan 1954” yang diterbitkan Jurnal Sejarah Citra Lekha pada 2016, sejarah dimulai pada abad ke-15, saat Suriname dikenal luas oleh bangsa Eropa yang sedang memperebutkan Guyana.
Pada saat itu, Suriname termasuk ke dalam wilayah Guyana yang pada akhirnya Belanda menetapkan daerah Suriname di Guyana sebagai daerah jajahannya.
Selama masa tersebut, tepatnya di abad ke-16 dan 17, terjadi perebutan wilayah jajahan oleh Inggris, Belanda, Spanyol, dan Portugal.
Baca Juga: Alasan Najwa Shihab Tidak Mengenakan Busana Muslim
Wilayah Guyana pada masa itu memiliki sumber daya alam yang berlimpah, seperti emas dan bahan tambang lainnya.
Namun, pada 1 Juli 1863 terjadi perjanjian penghapusan budak di wilayah Guyana.
Perekonomian Suriname kemudian berlangsung kurang baik, sehingga membutuhkan tenaga kerja dari luar negeri.