Network
MEDIA KUPANG - Baliho Partai Solidaritas Indonesia (PSI ) dengan tulisan Jane Natalia Suryanto sebagai Bacaleg DPR RI beberapa hari ini terlihat jelas di beberapa sudut Kota Atambua, Kabupaten Belu.
Di beberapa persimpangan seperti di simpang Lima Kota Atambua, persimpangan Agen bus Sinar Gemilang, dan jalur masuk pasar baru Atambua terpampang jelas wajah Jane Natalia Suryanto. Bukan hanya Jane Natalia, beberapa baliho terdapat juga wajah Ganjar Pranowo dan Yenni Wahid sebagai bakal Capres dan Cawapres pilihan PSI.
Banyaknya baliho yang terpampang di Atambua tentunya menimbulkan pertanyaan siapa sebenarnya sosok Jane Natalia Suryanto?
Penelusuran Media Kupang, Jane Natalia Suryanto ternyata bukan wajah baru di NTT. Sosok Jane Natalia Suryanto ternyata selama ini telah mengabdikan diri membantu warga NTT selama kurun waktu tujuh tahun terakhir.
Perempuan berjiwa sosial yang telah banyak membatu warga NTT selama tujuh tahun terakhir ini memutuskan untuk terjun terjun ke dunia politik dengan menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI) NTT.
Selain menjadi Ketua Dewan Pembina PSI NTT, Ia juga saat ini memutuskan menjadi salah satu Bacaleg DPR RI dari partai PSI untuk wilayah pemilihan NTT II.
Mengutip Facebook sahabat sis Jane, keputusan perempuan yang akrab dipanggil Sis Jane terjun ke dunia politik ini dilandasi motivasi dari beberapa politikus hebat seperti Basuki Cahya Purnama (Ahok), Presiden Jokowi, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil.
Menurut sis Jane, ada pernyataan luar biasa dari mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok yang hingga saat ini menjadi motivasi kuat dirinya terjun ke dunia politik.
"Jika saya memiliki uang pribadi 400 Juta dan uang tersebut saya bagikan untuk masyarakat masing-masing 500 Ribu, maka saya hanya dapat membantu 800 orang saja. Tetapi jika terjun dalam Politik, saya dapat membantu lebih banyak orang dengan membantu mengawasi keuangan negara yang nilainya luar biasa hingga 2.266,2 Trilliun (APBN 2022)"
"Mengawasi agar uang tersebut digunakan untuk kesejahteraan masyarakat, bukan untuk kepentingan pribadi sebagian orang."
