Network
MEDIA KUPANG - Savarius Manek, petani asal Lonis, Desa Renrua, Kecamatan Raimanuk,
Kabupten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sukses membudidaya ribuan tanaman tomat di lahan miliknya.
Sukses yang ia perolah bukan hanya sekejap membalikan telapak tangan, namun hal itu terjadi tentunya dengan ketekunan dan kerja keras yang ia lakukan.
Ditemui Media Kupang di kebun miliknya Jumat, 15 mei 2022 pagi, Saverius mengaku bekerja extra untuk bisa membudidaya 3500 tanaman tomat dimilikinya tersebut mulai dari menanam di bedeng hingga memindahkan anakan kedalam lubang yang sudah ia olah
Baca Juga: Pemakaian Atribut Keagamaan Saat Sidang Dilarang Jaksa Agung, Tiada Lagi Terdakwa ‘Mendadak Alim’
“ Ya kerja harus ekstra dengan menyiapkan semua bahan mulai dari pengolahan anakan di bedeng hingga memindahkan kedalam lubang tanah yang sudah kita olah” ungkap Savarius Manek yang akrab disapa Rius ini.
Menurut dia, ketika melih membudidayakan tomat maka harus butuh pengorbanan karena harus menyediakan juga segala macam pupuk. Adapun pupuk itu urai dia mulai dari pupuk untuk akar sehingga tomat terlihat subur, pupuk untuk membuat tomat, secepatnya bercabang sehingga tomat tersebut bisa menghasilkan banyak bua.
Kemudian, pupuk untuk menjaga bunga sehingga bunganya tidak gugur dan juga harus menyediakan obat untuk menjaga agar hama tidak menyerang atau merusak bunganya.
Terakhir, jelas dia harus pula menyediakan obat untuk membesarkan buah sehingga ketika hujan buahnya tidak pecah.
Baca Juga: Hindari Kebiasaaan Tidur Malam Pakai Kipas Angin, Bahaya Ini Mengintai
Selain perlunya menyediankan pupuk, lanjut Rius, tanaman tomat yang di tanam juga harus rutin di jaga sehingga tidak ada ulat yang masuk untuk merusakanya. Dan untuk menjaga tomat dengan jumlah ribuan pohon ini kita harus membutuhkan tenaga ekstra dengan bekerja tidak mengenal siang maupun malam.
