Network
MEDIA KUPANG – Kabar duka dari daerah perbatasan Indonesia – Timor Leste. Seorang pelajar SMP di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) meninggal dunia usai disambar petir pada Kamis, 29 September 2022.
Dalam peristiwa naas itu, seorang ibu dan anaknya turut disambar petir. Namun, keduanya masih bisa selamat dari sambaran petir yang terjadi di Desa Raifutus, Kabupaten Belu.
Sebelumnya, keluarga yang beranggotakan sekitar lima orang, tengah berada di kebun. Oleh sebab hujan deras dan sambaran petir beruntun, mereka berlindung di rumah kebun, tepat dibawa pohon kusambi.
Hal itu diungkapkan istri Kepala Desa Aitoun, Kecamatan Raihat, Kabupaten Belu bernama Novi. Ia menyebut, dalam sambaran petir itu, seorang pelajar SMP yang kini duduk di bangku kelas IX, meninggal dunia.
"Petir ada sambar di kebun, tadi orang heboh. Satu orang yang meninggal, dia SMP kelas tiga. Mereka ada empat atau lima orang tadi di kebun" ungkap Novi pada Kamis, 29 September 2022.
Informasi yang diperoleh MediaKupang.com, istri Kades Aitoun mengisahkan, saat itu korban sedang membersihkan lahan bersama ibunya di kebun. Ketika hujan mulai deras mengguyur, korban bersama ibu dan adik balitanya, beranjak ke rumah kebun.
Pada saat itulah, sambaran petir mengenai pelajar kelas IX SMP Wetear itu. Mengingat, rumah kebuh – tempat mereka berteduh, tepat di bawah pohon kusambi.
"Katanya petir sambar, mungkin kena di pohon dan mereka pingsan semua, tapi bayi yang ada bersama mereka selamat. Sementara kakak yang besar SMP, meninggal dunia," jelas Novi.
