MEDIA KUPANG - Polemik Proyek Strategis Nasional (PSN) Waduk Lambo kembali menelan korban. Kali ini korbannya bukan berasal dari warga yang terdampak proyek, melainkan saudari dari salah satu advokat pendamping masyarakat terdampak yakni Gregorius Daeng.
Daeng getol mengadvokasi persoalan perampasan lahan di wilayah Lambo. Kuat dugaan penculikan kepada saudari dari pengacara tersebut, berhubungan dengan aktivitasnya yang gencar menolak pembangunan PSN di Lambo, Kabupaten Nagekeo.
Korban penculikan adalah remaja berinisial AGFD. Diketahui, penculikan terjadi sebanyak dua kali, yakni pada 25 April dan 29 Agustus 2022. Hingga berita ini diturunkan, polisi belum tangkap penculik remaja perempuan, AGFD.
Baca Juga: Renungan Harian Katolik Rabu 5 Oktober 2022, Tuhan Ajarlah Kami Berdoa
Sementara itu, korban masih mengalami trauma mendalam akibat kejadian tragis yang menimpanya.
Semenjak kejadian penculikan, AGFD mulai merasa takut sendiri, paranoid, pusing kepala dan meminta agar tidak lagi disekolahkan di tempatnya bersekolah dulu. Melalui kebijakan sekolah, untuk sementara waktu ia diperbolehkan belajar dari rumah.
Simak kronologi penculikan yang dialami oleh AGFD.
Penculikan Pertama
AFGD berangkat ke sekolah bersama temannya AT melalui pintu rumah bagian belakang pada 25 April 2022, pukul 06.15 WITA. AT adalah tetangga rumah sekaligus teman sekolah korban di salah satu SMA negeri di Kabupaten Nagekeo.