Lima paket itu, yakni Mano-Wae Wake sebesar Rp19.100.000.000, peningkatan jalan Lempang Paji-Sp Lewurla dengan pagu anggaran senilai Rp 20.194.990.000.
Juga peningkatan jalan Lengko Ajang-Rana Kulan-Pota dengan pagu anggaran senilai Rp14.641.316.000, peningkatan jalan Mawe-Lawir dengan pagu anggaran senilai Rp9.308.560.000, dan peningkatan jalan Wae Bobo Liang Bala-Bondei-Nanga Rawa dengan pagu anggaran sebesar Rp7.000.000.000.
Baca Juga: Prabowo Subianto Senang Dengar Keinginan Kaesang Pangarep untuk Terjun ke Dunia Politik
Kata Kadis Marto, DAK tahun 2023 lebih besar dari tahun sebelumnya, dimana tahun 2022 lalu, Pemkab Matim mendapat DAK sekira Rp60 Miliar lebih.
Untuk Dana pinjaman di Bank NTT dengan total pagu sebesar Rp97.750.000.000. Masing-masing, untuk peningkatan jalan Benteng Jawa-Satar Teu dengan pagu senilai Rp10.000.000.000.
Ruas jalan Dangka Mangkang-Watu Nggong dengan pagu anggaran sebesar Rp30.000.000.000, peningkatan ruas jalan Kembur-Watu Ngiung-Metuk sebesar Rp20.000.000.000, peningkatan ruas jalan Sok-Wae Care sebesar Rp10.000.000.000, peningkatan ruas jalan SP. Tangkul- Benteng Jawa sebesar Rp13.500.000.00, dan peningkatan jalan Kembur-Paka-Nceang sebesar Rp14.250.000.000.
Sementara itu, Kepala Bagian Unit Layanan Pengadaan (ULP) Matim, Ignas Woda, Rabu (25/1/2022) mengatakan, untuk sementara kegiatan lelang fisik 2023 yang bersumber dari DAK dan DAU belum dilakukan dan masih dalam tahap persiapan di OPD.
Sementara yang bersumber dari dana pinjaman daerah, sudah dilakukan tender dan sekitar bulan Februari.
“Dana Pinjaman sekarang pada proses tender fisik rencana penandatanganan kontrak awal ebruari,” katanya.