Kilas Sejarah Kefamnanu, Kota Kecil di Timor Barat TTU yang Namanya Jadi Aneh Ketika Ditulis dan Diucapkan

- 22 September 2022, 17:07 WIB
Foto udara Kefamnanu,  Ibu kota Kabupaten TTU yang memasuki usia satu abad.
Foto udara Kefamnanu, Ibu kota Kabupaten TTU yang memasuki usia satu abad. /Tangkapan layar akun YouTube Bebeluck Channel/Media Kupang/HET.

Dua tempat terakhir yaitu Matmanas dan Tele menjadi pilihan bagi rombongan untuk dijadikan pusat pemerintahan. Mereka lalu menginformasikan pilihan itu kepada pemerintah Hindia Belanda di Noetoko.

Baca Juga: Musik Tradisional Atoin Meto, Orang Dawan di Timor Barat TTU

Awalnya, Matmanas (dekat Pasar Baru Kefamenanu) dijadikan ibu kota (pusat pemerintahan). Akibat longsor dan banjir di daerah tersebut, pemerintah Hindia Belanda memindahkan lagi ibu kota ke Tele sekaligus pilihan terakhir.

Ada satu momen yang kemudian menjadi cikal bakal nama Kefamenanu. Beberapa sumber menulis, ketika rombongan tiba di Tele, seorang tentara Belanda ingin mencari sumber air terdekat.

Ia menjumpai salah satu Atoin Meto, sumber-sumber menyebut, orang tersebut bernama Mnune Bani. Yohanes Sanak juga menyebut nama yang sama.

Di sekitar sini ada sumber mata air kah?” tanya tentara Belanda itu dalam Bahasa Melayu sambil menunjuk ke arah jurang (kali Oemenu).

Mnune Bani yang saat itu sedang membersihkan ladangnya, lalu memberikan isyarat. Mengingat ia tidak terlalu paham dengan Bahasa Melayu.

Kefamnanu, Tuan. Nane kefamnanu,” kata Mnune Bani dalam Uab Meto (Bahasa Dawan) yang jika diindonesiakan, jawabannya seperti ini: “Jurang dalam, Tuan. Itu jurang yang dalam.”

Tentara Belanda itu tertarik, sebab ada air terjun kecil dan kolam yang cukup luas di dalam jurang – kali Oemenu tersebut.

Sejak saat itu, Kefamnanu menjadi pilihan nama bagi ibu kota Kabupaten TTU hingga saat ini. Mnune Bani sendiri, kata Yohanes Sanak, diangkat menjadi temukung di Nuntae.

Halaman:

Editor: Efriyanto Tanouf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x