Peta Asli Kota Kefamnanu Semasa Pemerintahan Hindia Belanda, Jawaban 'Salah Tulis' Nama Ibu Kota Kabupaten TTU

- 24 September 2022, 16:10 WIB
'Penampakan' peta asli kota Kefamnanu zaman pemerintahan Hindia Belanda, sebelum Indonesia merdeka. Detail peta, ada dalam isi artikel.
'Penampakan' peta asli kota Kefamnanu zaman pemerintahan Hindia Belanda, sebelum Indonesia merdeka. Detail peta, ada dalam isi artikel. /Kolase foto udara kota Kefa dari YouTube Bebeluck Channel dan peta dari Rumah Budaya Tua Kolo Bitauni/Media Kupang.

MEDIA KUPANG – Kota Kefamenanu (selanjutnya Kefamnanu) pada 22 September 2022 genap satu abad atau berdiri sejak 100 tahun lalu, tepatnya pada 22 September 1922.

Kefamnanu punya sejarah panjang, tapi tenang. Artikel ini tidak sepanjang jalan kenangan kita. Eh maaf, maksudnya sepanjang catatan-catatan sejarah ataupun tutur-tutur yang mungkin sudah pernah kita dengar.

Telah ditulis di artikel sebelumnya (baca di sini). Habis baca, kembali ke sini, di artikel ini. Kalau memang sebelumnya sudah baca, kita lanjut berkisah tentang kota ini, kota yang senantiasa dirindukan para perantau sebagaimana lagu Kuan Kefa, ciptaan almarhum Vinsen Kolo.

Baca Juga: BBM Naik, Bank Indonesia Perkirakan Inflasi meningkat 1,10 persen pada September 2022

Banyak orang yang tahu tentang nama Kefamnanu, tetapi sedikit yang tidak tahu sejarah yang melatarinya. Tapi saya yakin, semua pasti tahu, semoga saja.

Ini juga menjadi tugas para orang tua, dan tentu juga kita semua untuk senantiasa berkisah tentang rahim – tanah yang telah membuat kita hidup dan menikmati kehidupan ini.

Jangan sampai, di mana-mana ketika bertemu siapa saja, dengan bangga kita berkata: saya orang Kefa. Lantas, mampukah kita mempertanggungjawabkan status yang sangat melekat dengan diri kita?

Kefa itu apa? Ada apa di Kefa? Adanya Kefa seperti apa? dan banyak pertanyaan lain yang bisa saja dilontarkan kepada kita.

Bukan hanya tentang Kefamnanu, tetapi daerah mana saja. Sudah semestinya, tanah yang darinya ibu menjerit sakit menyambut tangis pertama kita, ada di dalam isi kepala, di dalam isi dada.

Halaman:

Editor: Efriyanto Tanouf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x