Di bawah tempat tidur korban, terdapat 1 (satu) jerigen penuh dengan minyak tanah yang sering digunakan korban setiap malam hari sebagai kebutuhan penerangan.
Oleh TKP ini dihadiri pula Kapospol Lebatukan bersama anggota, Camat Lebatukan, kepala desa Lewoeleng, dan dokter Puskesmas Hadakewa.
Pihak keluarga Nenek Berta menolak dilakukan otopsi jenasah. Kejadian hingga tewasnya Nenek Berta dinilai keluarga sebagai musibah.
Keluarga korban juga tidak mau melakukan proses hukum. Mereka menolak pemandian jenazah Nenek Berta. Sikap keluarga ini dinyatakan dalam surat pertanyaan bermaterai. ***