MEDIA KUPANG - Warga tiga desa yang berada di kawasan zona merah Gunung Ile Lewotolok, Kecamatan Ile Ape Timur, Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), diimbau untuk mewaspadai guguran material erupsi.
Ketiga desa tersebut masing-masing Desa Jontona, Lamawolo dan Desa Lamatokan.
Imbaun untuk mewaspadai guguran material erupsi itu disebabkan aktivitas dari gunung api yang terpantau terus mengalami peningkatan pada Sabtu 2 Juli 2022 pagi.
Baca Juga: Gunung Api Ile Lewotolok Meletus Warga Lembata Diminta Waspada Potensi Guguran Lava Pijar
Gunung Api Ile Lewotolok, tercatat mengalami 15 kali letusan sejak Sabtu 2 Juli 2022 dini hari pukul 00.00 WITA sampai 06.00 WITA.
Letusan akibat erupsi gunung yang tercatat mencapai 15 kali dan menimbulkan getaran di beberapa desa yang berada di sekitar lokasi gunung tersebut.
Dilansir mediakupang.pikiran-rakyat.com dari ATARA, Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok bagian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur mengimbau tiga desa yang berada di kaki gunung tersebut untuk mewaspadai potensi guguran material di saat intensitas erupsi dari gunung itu yang semakin tinggi.
"Daerah yang perlu diwaspadai adalah tiga desa karena masuk dalam kawasan zona merah, yaitu Jontona, Lamawolo dan Lamatokan," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Ile Lewotolok Stanis Arakian saat dihubungi di Lewoleba, Lembata, dari Kupang, Sabtu.
Baca Juga: Warga Lembata Waspada Luapan Material Erupsi Gunung Api Ile Lewotolok