Peneliti Beri Jawaban Logis Atas Asal-usul Kemunculan Babi Ngepet

26 Februari 2023, 14:15 WIB
Peneliti Beri Jawaban Logis Atas Asal-usul Kemunculannya Babi Ngepet /Ilustrasi babi Pixabay/

MEDIA KUPANG - Sejarawan dan peneliti dari Nanyang Technological University Singapore, Christopher Reinhart, memberikan jawaban logis atas asal-usul kemunculan babi ngepet.

Seperti kita ketahui, babi ngepet merupakan cerita mitos yang hingga kini ceritanya masih terus berkembang di tengah masyarakat Indonesia.

Babi ngepet dipercaya penjelmaan dari seseorang yang menggunakan ilmu hitam pesugihan dengan cara mengubah dirinya untuk sementara menjadi babi siluman sehingga dapat dengan mudah melakukan pencurian

Sejarawan dan Peneliti, Reinhart menyebut bahwa menelusuri akar historis babi ngepet adalah usaha yang menantang. Namun, dalam trend studi masyarakat kolonial, istilah babi ngepet mulai muncul sejak masa Cultuurstelsel atau tanam paksa pada 1830-1870.

Menurut Jan Luiten van Zanden dan Daan Marks dalam Ekonomi Indonesia 1800-2010 (2012), sejak pemberlakuan tanam paksa banyak orang-orang kaya baru di kalangan masyarakat Jawa. Mereka umumnya para pedagang dari kaum pribumi atau Tionghoa yang menjadi kaya raya dalam sekejap.

Kondisi ini menimbulkan keheranan di tengah masyarakat petani yang hidupnya sederhana. Pada titik inilah, imajinasi masyarakat petani bermain.

"Para petani yang hidupnya sederhana tiba-tiba kaget melihat ada orang yang tiba-tiba kaya dalam sekejap. Alhasil, mereka menuduh orang kaya tersebut mendapatkan harta dari cara yang tidak benar, yakni babi ngepet," tutur peneliti yang kini jadi asisten riset di Universitas Oxford sebagaiman dilansir dari CBNC Indonesia.

Bagi petani pemupukan kekayaan adalah proses yang terbuka. Maksudnya, tiap orang harus melewati proses dan usaha jelas yang dapat dilihat oleh mata orang lain. Masalahnya, mereka tidak melihat kerja keras dari orang kaya baru itu. Alhasil, mereka menuduhnya bekerja sama dengan setan.

Namun di sisi lain, Reinhart menyebut ada sisi kelogisan dari tuduhan imajinasi babi ngepet kepada orang kaya. Tuduhan babi ngepet dipakai para petani untuk memberikan kesan buruk kepada rekan sesama petani bahwa orang-orang kaya itu adalah para kapitalis jahat. Maksudnya, orang kaya itu harus dijauhi karena berbahaya bagi kehidupan para petani.

Alasannya karena sewaktu-waktu orang kaya tersebut mampu membeli sumber daya para petani, seperti sawah atau hasil taninya secara murah, yang jika terjadi petani tersebut akan mengalami kemiskinan dan terjerat dalam utang.

"Jadi, tuduhan dan imajinasi babi ngepet bisa dikatakan sebagai upaya mitigasi petani. Agar menjauhi orang kaya, agar tidak menjadi kaya, dan agar tidak terpengaruh orang kaya supaya tidak terjerumus ke dalam kesesatan," tambahnya.

Karena masyarakat Indonesia selama bertahun-tahun bercorak agraris, maka imajinasi dan tuduhan babi ngepet terus berakar, tertanam, dan diwariskan dari generasi ke generasi.

Hal inilah, kata Reinhart, masih bertahan hingga sekarang karena masyarakat kita belum sepenuhnya beralih ke industri. Apalagi masih banyak pula yang masih rendah secara pendidikan dan ekonomi.***

 

 

 

Editor: Marselino Kardoso

Sumber: CBNC Indonesia

Tags

Terkini

Terpopuler