Atribut - atribut Natal dan Maknanya, dari Pohon Natal hingga Kaus Kaki

- 13 Desember 2021, 23:25 WIB
Ilustrasi Pohon Natal
Ilustrasi Pohon Natal /Pixabay/

MEDIA KUPANG -  Memperingati sebuah peristiwa kelahiran, Natal kerap kali disambut gemerlap dan gegap gempita oleh umat Kristen sedunia.

Lampu kerlap-kerlip dipasang, pohon Natal didirikan, musik dialunkan, makanan-makanan beraroma lezat disajikan, kado-kado dibagikan.

Hingar bingar perayaan Natal seperti ini terus berlanjut dari tahun ke tahun dan menjadi tradisi bagi umat Kristen.

Selama perayaan Natal ada beberapa hiasan yang identik dan mudah ditemukan yang memiliki makna khusus. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beberapa simbol Natal beserta dengan maknanya.

Pohon Natal

Pohon Natal identik dengan pohon cemara, yang tumbuh subur sepanjang musim dingin. Daunnya tetap hijau walaupun banyak tumpukan salju di atasnya.

Maka dari itu pohon Natal identik diartikan sebagai harapan dan kehidupan. Martin Luther, tokoh reformasi Protestan juga menghiasi pohon cemara bersalju dengan lilin di dalam rumahnya.

Pada saat abad ke-18, tradisi menjadi utuh di Prancis, Jerman, dan Austria. Sejak saat itu menyebar dan telah menjadi hal pertama yang muncul dalam pikiran seseorang saat menceritakan tentang Natal.

Lingkaran Natal.

Lingkaran Natal Karangan bunga kebanyakan ditemukan di pintu masuk. Bentuknya melingkar, menandakan cinta Tuhan tak berakhir. Secara tradisional, karangan bunga terbuat dari daun cemara kemudian buah Beri untuk menghiasi.

Inspirasi tersebut dari mahkota duri yang dipakai oleh Yesus saat penyaliban. Buah merah dalam lingkaran Natal tersebut mewakili darah Yesus yang tumpah di kayu Salib.

Sinterklas.

Dikutip dari Boldsky, filosofi Sinterklas memiliki arti tentang kebaikan Tuhan dan Rezeki. Tradisi adanya hadiah ini berawal dari cerita yang mengisahkan tentang St. Nicholas yang merupakan seorang uskup Myra. St. Nicholas dikenal sebagai seorang yang sangat murah hati.

Dalam memberikan hadiah, St Nicholas kerap menggunakan pakaian musim dingin merah yang memiliki bulu. Kisahnya berkembang seiring zaman, dan menciptakan tradisi Santa Claus yang ditunggu anak - anak.

Lilin.

Lilin mewakili tentang terangnya dunia yang tidak lain bermakna pada Yesus Kristus.

Yesus turun ke bumi untuk menghadapi kegelapan yang menyebar karena dosa yang dilakukan oleh manusia. Dia menunjukkan jalan yang lurus kepada orang - orang dengan cara hidup dan cinta-Nya.

Bintang Natal.

Bintang Natal sama seperti pohon Natal, bintang kerap disebut juga sebagai simbol Natal yang penting dan dikenal luas. Orang dapat melihat bintang Natal di beranda rumah, di gereja - gereja, di jalanan, di pohon natal, dan hampir di mana - mana.

Simbolisme berasal dari kisah kelahiran Kristus. Sebuah bintang telah muncul di langit saat Juru selamat lahir. Bintang itu sangat bersinar dan cerah sepanjang malam dan itu tidak biasa.

Lonceng.

Pada awalnya lonceng dibunyikan untuk memperingati lahirnya Yesus Kristus. Hal itu dilakukan sebagai penanda untuk memberi kabar dan mengajak semua orang bersukacita dan bergembira karena kelahiran juru selamat tersebut. Namun sekarang lonceng - lonceng dibunyikan di gereja - gereja untuk memperingati dimulainya misa atau perjamuan ekaristi. Lonceng digambarkan sebagai lambang kegembiraan dan keceriaan.

Terakhir adalah kaus kaki.

Tradisi menjadikan kaus kaki sebagai dekorasi Natal terinspirasi dari kisah St. Nicholas. Nicholas melemparkan koin emas ke dalam kaos kaki milik ketiga orang wanita yang mengantungkannya di perapian.

Menurut jejak sejarahnya, mereka membutuhkan uang untuk mas kawin serta untuk menjauhkan diri dari pelacuran. Sejak saat itu tradisi menggantung kaus kaki berkembang.

Kaus kaki digantung di pintu-pintu atau pohon Natal. Anak-anak percaya jika mereka menjadi orang baik Santa akan mengisi kaus kaki mereka dengan hadiah.***

Editor: Marselino Kardoso

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x