Dia bukan orang Israel namun dia menaruh iman dan kepercayaannya kepada Yesus yang dia sebut 'Tuhan' berdasarkan pengalamannya selama masa tugasnya di antara orang Israel.
Kita hidup dalam dunia yang diwarnai dengan multi-budaya, multi-agama, multi-bahasa, dan lain sebagainya.
Kekayaaan dalam keberagaman itu semestinya membawa kita pada satu kesadaran, bahwa kita tidak pantas, bahwa kita membutuhkan Tuhan dan sesama.
Kekayaan dalam keberagaman itu semestinya membawa kita semakin dekat dengan Tuhan, sumber segala keberagaman itu sendiri. ***
Bacaan Injil Hari ini, Lukas 7 : 1-10 dikutip dari imankatolik.or.id :
Luk 7:1 Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum.
Luk 7:2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati.
Luk 7:3 Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
Luk 7:4 Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong,
Luk 7:5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami."