Renungan Harian Katolik Jumat 4 November 2022, Tentang Bendahara yang Tidak Jujur

- 4 November 2022, 05:31 WIB
St Arnoldus Janssen, Pendiri SVD-SSpS
St Arnoldus Janssen, Pendiri SVD-SSpS /Ryohan B/Tim BC SVD-SSpS

MEDIA KUPANG - Hari ini Jumat 4 November 2022 merupakan peringatan wajib Santo Karolus Borromeus.

Renungan harian katolik hari inni disusun tim bible center Ruteng berdasarkan bacaan injil hari ini, Injil Lukas: 16:1-8.

'Tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu'

Yesus berkata bahwa kita dapat belajar bahkan dari orang yang tidak jujur dan pintar!

Bendahara itu dipuji karena dia dengan cepat beradaptasi terhadap krisis.

Dia dengan cepat mencari jalan keluar, tanpa mempersalahkan orang lain.

Dia menyadari kesalahannya dan memulai menjadi solusi terhadap persoalan itu.

Ketika krisis melanda kita, apakah kita berpaling kepada Tuhan dan mencari tahu apa yang harus dilakukan, atau apakah kita membiarkan krisis menghancurkan hidup kita?

Doa dapat menjadi waktu untuk bertumbuh dalam kebijaksanaan; untuk menyampaikan pertanyaan atau keputusan di hadapan Tuhan agar semua usaha kita menjadi usaha kasih, dan rasa syukur yang luas. ***

Bacaan injil hari ini, Injil Lukas 16 : 1-18 dikutip dari alkitab.sabda.org

Perumpamaan tentang bendahara yang tidak jujur
16:1 Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa bendahara itu menghamburkan miliknya.

16:2 Lalu ia memanggil bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau? Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi bekerja sebagai bendahara.

16:3 Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku tidak dapat, mengemis aku malu.

16:4 Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah mereka.

16:5 Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku?

16:6 Jawab orang itu: Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan.

16:7 Kemudian ia berkata kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang lain: Delapan puluh pikul.

16:8 Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu , karena ia telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini r lebih cerdik s terhadap sesamanya dari pada anak-anak terang. 

Editor: Fredrik Bau


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x