Tips Menghindari Modus Penipuan Secara Online

- 7 Juni 2023, 07:55 WIB
Tips Menghindari Modus Penipuan Secara Online
Tips Menghindari Modus Penipuan Secara Online /Pikiran Rakyat/

MEDIA KUPANG - Dengan semakin banyaknya pengguna smartphone membuat banyak pelaku penipuan secara online mulai beraksi.

Berbagai cara dilakukan para penipu online untuk menggaet mangsanya. Hal inipun sudah bukan menjadi rahasia lagi, akibat ulah dari penipuan secara online inipun sudah banyak merugikan masyarakat.

Sebagai informasi, penipuan online inipun biasanya dilakukan dengan berbagai cara. Terbaru, tersiar kabar isu modus baru penipuan dan peretasan di WhatsApp. Kabar ini mencuat lewat cuitan akun Twitter @txtdarionlshop pada Senin 15 Mei 2023 lalu. Modus ini diduga menyasar penjual online shop.

Isu modus baru penipuan dan peretasan tersebut perlu diwaspadai mengingat hal itu bisa mengancam data pribadi kita. Sejumlah tips dibagikan warganet untuk mencegah hal tersebut.

Dugaan modus tersebut dibagikan warganet yang membagikan pengalamannya akan aktivitas mencurigakan calon pembeli di sejumlah marketplace terkenal seperti Sho***, Tokop****, dan TikTok Sh**.

“Akhir-akhir ini saya banyak mendapat chat dari calon konsumen di Sho***, Tokop****, dan TikTok Sh**. Namun kebanyakan mereka mengarahkan kita untuk ngasih no WA. Dan isi chatnya hampir sama semua,” kata warganet yang minta pengalamannya dibagikan cuitan Twitter @txtdarionlshop tersebut.

Aduan warganet itu menyebut ia mulai curiga karena bisa saja hal itu merupakan modus baru penipuan yang wajib diwaspadai. Ia curiga file order yang dikirim padanya akan bisa meretas data pribadinya saat dibuka.

“Dan saya tadi baru sadar setelah buka file tersebut, langsung saya keluarkan dari data file tersebut. Saat ini belum terjadi apa-apa, dan takutnya ini memang penipuan untuk meretas data kita,” ujarnya mengakhiri aduan.

Isu modus baru penipuan dan peretasan: meminta no WA seller online shop

Dilansir dari Twitter @txtdarionlshop, ada motif berulang yang bisa dikenali dari dugaan modus baru penipuan tersebut. Di antaranya adalah terduga penipu meminta order di luar platform e-commerce dengan alasan ingin order banyak.

Terduga penipu meminta hal itu dengan cara meminta terlebih dahulu nomor WhatsApp penjual online shop. Setelah mendapat no WA seller, penipu itu akan mengirimkan daftar orderan dalam bentuk file PDF.

"Tapi ada yang suspicious (mencurigakan) nih gess. (1.) Nama extension filenya .Pdf, sedangkan extension file biasanya huruf kecil semua (.pdf), (2.) Logo pdf ga berwarna merah kayak logo pdf pada umumnya," ujar Twitter @txtdarionlshop.

Tak hanya itu, kecurigaan lainnya adalah dalam file PDF itu, tidak ada “preview file pdf” sebagaimana mestinya. Selain itu, kalau pun ada sejumlah halaman dalam file PDF tersebut, seharusnya ukurannya tidak lebih dari 5 MB. Kecurigaan muncul bahwa bisa saja file itu berekstensi .apk tapi kemudian di-rename oleh pelaku dengan menjadi .Pdf.

Kabar seurpa diungkap video TikTok warganet berdurasi 1 menit yang diunggah akun Twitter @txtdarionlshop tersebut pada Sabtu 13 Mei 2023. Dalam tangkapan layar video itu, disebutkan bahwa terduga pelaku keukeuh meminta kita membuka file PDF mencurigakan tersebut.

Kita perlu waspada saat ada calon pembeli yang meminta transaksi di luar e-commerce. Kita pun bisa melaporkan dugaan penipuan itu ke e-commerce bersangkutan.

Sejumlah tips diberikan akun Twitter @txtdarionlshop. Di antaranya selalu cek nomor orang-orang yang mencurigakan tersebut dengan aplikasi Get Contact.

"Selalu waspada dan jangan sembarangan buka file yang dirasa suspicious. Hindarin buka file yang suspicious di PC," ujarnya.

Selain itu, ada cara membedakan file PDF asli dengan yang tidak. Untuk file PDF asli, kita akan langsung diarahkan ingin membuka file dengan aplikasi mana yang ada di HP kita atau file itu akan langsung terbuka.

Jika saat membuka file itu, ada instruksi untuk install aplikasi tertentu, sebaiknya abaikan. Terlebih saat ada instruksi install di luar play store, hal itu sebaiknya dihindari karena bisa jadi itu adalah peretasan.***

Editor: Marselino Kardoso

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x