Tanaman di Hutan Nostalgia Alor, Jadi Mahar Pasutri Di Jakarta

26 Januari 2021, 22:46 WIB
Kawasan Hutan Nostalgia Di Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor /

 

MEDIA KUPANG - Ada-ada saja ungkapan ekspresi seseorang dalam merayakan hari spesial dalam kehidupannya, seperti ulang tahun, pertunangan, maupun pernikahan.

Terkadang ungkapan tersebut merupakan hal yang unik atau tidak lazim yang dibuat kebanyakan orang.

Hal seperti ini yang dilakukan oleh sepasang Suami-Istri (Pasutri) Yogi Firmansyah dan Swietenia Puspasari di Jakarta yang baru menikah pada tanggal 15 Desember 2020 lalu.

Apa keunikan Pasutri ini ?, keunikannya adalah mahar pernikahan mereka, yakni tanaman pohon mahoni dan pohon pinang yang ditanam di Hutan Nostalgia di Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, Provinsi NTT.

Kok bisa begitu ?, pasti itu pertanyaan bagi yang penasaran. Begini ceriteranya, "Saya pada bulan Oktober 2020 lalu dihubungi oleh seorang wanita melalui ponsel. Ia memperkenalkan dirinya bernama Swietenia tinggal di Jakarta. Swietania mengatakan dirinya mengontak saya setelah dirinya nonton di you tube tentang hutan nostalgia di Alor," kisah Kepala Kantor Kehutanan Perwakilan Propinsi NTT di Kabupaten Alor, John Kewatung kepada Media Kupang di kantornya, Selasa 27 Januari 2021.

Kewatung melanjutnya, Swietania setelah memperkenalkan diri, kemudian ia menyatakan niat atau maksudnya dengan meminta tolong pihak Kantor Kehutanan di Alor untuk membantunya menanam pohon mahoni, pohon pinang, dan pohon khas Alor di Hutan Nostalgia.

Swietenia dalam permintaannya, ungkap Kewatung, agar pohon mahoni yang ditanam sebanyak 15 pohon, tanaman pinang sebanyak 20 pohon, dan tanaman khas Alor, yaitu pohon K (pohon yang kulit kayunya untuk dibuat baju asli) sebanyak 12 pohon. Jumlah pohon yang ditanam tersebut sesuai dengan rancangan tanggal pernikahan Swietania dan Yogi, yaitu tanggal 15 Bulan 12 Tahun 2020.

"Swietania ketika itu minta anakan mahoni yang ditanam karena ada maknanya, yaitu namanya Swietenia adalah bahasa latin yang berarti mahoni. Sesudah itu Swietenia tanya lagi buah apa yang biasa dipakai untuk pinangan di Kabupaten Alor, saya bilang pinang, dan ia langsung minta agar pohon pinang juga ditanam. Berikutnya Ia tanya kalau tanaman khas di Alor itu apa, saya jawab pohon K, pohon yang kulit kayunya diambil untuk dibuat baju asli. Swietenia kemudian minta kalau tanaman itu ada, juga ditanam, namun kami kesulitan mendapat anakannya," jelas Kewatung yang mengatakan permintaan Swietenia telah dipenuhi oleh pihaknya dengan melakukan penanaman pohon-pohon tersebut.

Anakan mahoni yang ditanam sebagai mahar Swietenia dan Yogi di Hutan Nostalgia Alor

Menurut Kewatung, pihaknya setelah melakukan penanaman langsung kirim dokumentasi penanamannya kepada Swietenia, dan ia menyatakan kegembiraan serta ucapan terimakasih.

Untuk kegiatan penanaman tersebut, ungkap Kewatung, Swietenia menghargainya satu anakan dengan nilai Rp50.000, sehingga total uang yang dikirim Swietenia sebesar Rp750.000.

Kewatung menambahkan, Swietenia menjanjikan akan mencari waktu yang tepat untuk datang bersama suaminya ke Alor guna melihat pohon mahoni dan pinang yang ditanam sebagai mahar kawin mereka.

Lalu siapakah Swietenia dan suaminya, Kewatung mengatakan, dirinya sangat menyembunyikan identitasnya, namun dari cara komunikasinya ditambah dengan arti dari namanya, bisa ditebak ia adalah seorang pencinta lingkungan.***

Editor: Okto Manehat

Tags

Terkini

Terpopuler