Peringatan 1 Tahun Bencana Seroja, AMN Hadir Bersama Warga Tertimpa Bencana Di Mainang-Alor

4 April 2022, 21:56 WIB
AMN dan keluarga foto bersama warga Mainang /

 

Peringatan 1 Tahun Bencana Seroja, AMN Kembali Hadir Bersama Warga Tertimpa Bencana Di Lembah Mainang-Alor

MEDIA KUPANG- Tanpa terasa musibah atau bencana dasyat badai seroja yang terjadi pada tanggal 4 April 2021 telah berlalu 1 tahun, dan hari ini Senin 4 April 2022 genap 1 tahun peristiwa yang memilukan tersebut hingga menelan korban jiwa, korban luka, dan korban harta.

Untuk memperingati peristiwa tersebut, maka warga di Wilayah Lembah Mainang, Desa Welai Selatan, Kecamatan Alor Tengah Utara (ATU), Kabupaten Alor, Provinsi NTT menggelar Doa peringatan 1 tahun peristiwa bencana seroja. Kebaktian Doa ini dipimpin Pendeta Matelda Morib, STh.

Acara peringatan yang digelar di dekat lokasi bendungan Dusun I Mainang tersebut dihadiri oleh Abdul Madjid Nampira atau yang dikenal dengan sebutan AMN bersama keluarganya.

AMN dikenal warga setempat merupakan salah seorang tokoh Alor yang ketika bencana itu terjadi datang melihat masyarakat yang tertimpa musibah.

"Tidak semua orang bisa menengok (peduli) ketika orang bercucuran air mata. Kami keluarga korban merasa kehilangan, namun Bapak memiliki nurani mendalam, menguatkan kami. Bapak memiliki harta hati, dan kami tidak melupakannya," demikian sepenggal ungkapan yang disampaikan Yusuf Jetmau sebagai ungkapan suara hati yang juga merupakan salah satu korban bencana seroja itu kepada AMN yang hadir saat itu.

Sementara itu tokoh di wilayah itu, Imanuel Manilehi yang juga mantan Kepala Desa dua periode Desa Welai Selatan dalam sambutannya mengatakan, ketika wilayah tersebut Mainang dan Kanaikai terkenah musibah bencana seroja memang banyak perhatian, sehingga dirinya patut terimakasih.

Ditengah itu, ungkap Imanuel, kami anggap semua yang memberikan perhatian itu baik, namun baginya ada yang terbaik, yakni Pemerintah dan AMN dan keluarganya.

"Saya pribadi ketika itu belum mengenal AMN, jasa dari keluarga Nampira 0 persen untuk saya, kedekatan juga 2 atau 3 persen karena saya hanya mengenal Bapak Taufik Nampira. Tetapi ketika kami mengalami musibah, mereka datang. Dan pondok sekarang yang saya tempati pasca bencana tersebut karena bantuan keluarga AMN," ungkap Imanuel yang ketika bencana seroja rumahnya hilang dan keluarganya juga menjadi korban.

Sumbangan AMN bagi keluarga korban bencana seroja

Atas bantuan dari keluarga AMN, kata Imanuel, maka acara Doa peringatan 1 tahun bencana seroja ini pihaknya mengundang AMN dan keluarganya untuk hadir bersama, karena jika kegiatan tersebut tanpa kehadiran AMN maka dinilai tidak lengkap.

"Kami telah menjadi saudara, karena ketika kami terpuruk, AMN datang bersama kami," tegas Imanuel.


AMN Dikenakan Topi Adat, Diberikan Kelewang Dan Busur Anak Panah

Acara Doa peringatan 1 tahun musibah bencana seroja di Lembah Mainang tersebut sebelum dimulai juga diisi dengan sebuah acara pemberian kain adat oleh tokoh setempat kepada Taufik Nampira (Kakak kandung AMN) dan juga pengenaan topi adat dan pemberian kelewang serta busur anak panah kepada AMN.

Penyerahan ini sebagai simbol adanya hubungan kekerabatan atau keluarga antara keluarga Nampira dengan warga masyarakat di wilayah itu.

AMN dikenakan topi, danndiberikan kelewang dan busur anak panah

AMN terhadap pemberian dan kehadirannya ditempat itu dalam sambutannya mengatakan, dirinya merasa bahagia dan tidak merasa asing ditempat tersebut. Dirinya datang ke tempat tersebut bersama keluarga besarnya, ada Kakaknya Taufik Nampira bersama istri, Kakak Nonanya bersama Suami, Adik Perempuannya, Bapak Maskur Koho, Bapak Rahmat Marweki, dan keluarga lainnya.

"Hari ini saya diberi penghargaan sangat tinggi dengan topi, kelewang dan busur anak panah yang diberikan. Ini menjadi pengikat hubungan keluarga dengan keluarga Nampira. Mudah-mudahan apa yang dialami ini akan diteruskan untuk anak-cucu kita," ungkap AMN.

Menurut AMN, tahun 2021 lalu di tengah masyarakat mengalami bencana dirinya berada ditempat tersebut, juga di Malaipea, Pido dan di Pantar. Dirinya ketika itu datang untuk melihat secara dekat saudara-saudari yang tertimpa bencana dengan sentuhan secara fisik, sehingga korban tidak merasa sendiri, dan ada penguatan yang diberikan atas cobaan yang dialami.

Dirinya ketika itu, jelas AMN, mampir ke tenda duka, dan merasa sedih atas peristiwa yang dialami warga, sehingga dirinya memberikan kekuatan moril dan mengajak keluarga yang ada untuk menatap masa depan yang ada.

Diakhir sambutannya, AMN mengatakan dirinya merasa terhormat diterima dalam acara itu dan memohon doa agar semua masyarakat, daerah, dan negeri ini jauh dari segala musibah.

Seperti disaksikan Wartawan, AMN dalam acara itu, juga menyerahkan bantuan uang tunai kepada sejumlah keluarga korban jiwa dalam bencana seroja tahun lalu. Setiap KK diberikan Rp1 juta.

Bantuan lainnya, AMN juga menyumbang semen sebanyak 25 sak untuk mendukung pembangunan pagar Gereja Imanuel Mainang.
AMN setelah dari lokasi itu, kemudian melanjutkan perjalanannya ke Pos Pelayanan Gereja GMIT di Kanaikai di desa Malaipea, Kecamatan Alor Selatan. Kedatangannya di Gereja itu, untuk melihat proses pembangunan rumah pastori guna menyalurkan sumbangan yang ada.***

Editor: Okto Manehat

Terkini

Terpopuler