6 Pesawat Pengebom Nuklir Milik AS Bakal Parkir Dekat NTT, Indonesia Beri Respon Ini

7 November 2022, 07:57 WIB
Pesawat B- 52 milik Amerika Serikat /Tangkapan layar The Military Army/

MEDIA KUPANG - Indonesia akhirnya merespon rencana Amerika Serikat ( AS) menempatkan enam pesawat B-52 dengan kemampuan menjatuhkan bom nuklir di sebuah pangkalan udara di Australia utara.

Sebelumnya, Amerika Serikat dilaporkan berencana menempatkan enam pesawat B-52 dengan kemampuan menjatuhkan bom nuklir di sebuah pangkalan udara di Australia utara.

Mengutip sumber Reuters di pemerintah AS, pada Senin 30 Oktober lalu membocorkan bahwa fasilitas khusus untuk pesawat pengebom akan didirikan di pangkalan terpencil Angkatan Udara Australia di Tindal.

Di mana jaraknya sekitar 300 km (190 mil) selatan Darwin, ibu kota Teritori Utara Australia. Tentu lokasi itu tidak jauh dari wilayah Indonesia, kurang lebih 800 km dari Nusa Tenggara Timur ( NTT ).

Tindakan Amerika Serikat sejak awal dipersoalkan Indonesia.

Pemerintah Indonesia resah dengan perlombaan senjata nuklir di kawasan.

Namun, rupanya keresahan tersebut dianggap angin lalu oleh Amerika Serikat dan Australia. Kedua negara itu malah membawa armada  mereka dekat halaman belakang Indonesia.

Ngototnya AS ini membuat Indonesia tak bisa berbuat banyak. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Teuku Faizasyah mengatakan, Indonesia akan terus memantau perkembangannya.

Menurut Faiza, kehadiran pesawat pengebom berkemampuan nuklir di dekat Indonesia tentu berisiko.

Sehingga, hal-hal yang berkaitan dengan keamanan suatu kawasan selalu menjadi perhatian.

"Oleh karena itu, hal yang ditanyakan tadi (soal pesawat pengebom AS) merupakan yang dijadikan perhatian indonesia, kita mengikuti dari dekat dan mencermati perkembangan ini," kata Teuku Faizasyah dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Jumat 4 November 2022 kemarin.

Lebih lanjut, Faiza berujar, keamanan yang stabil di kawasan indo-pasifik bukan hanya menjadi perhatian Indonesia.

Menurutnya, hal itu menjadi komitmen bersama semua negara yang memiliki kepentingan.

Termasuk AS juga menginginkan adanya perdamaian di indo-pasifik.

"AS juga salah satu negara yang sangat menginginkan adanya stabilitas dan kepastian perdamaian di indo-pasifik," ujar Faiza.

Sebagai informasi, rencana besar AS ini
pertama kali dilaporkan oleh program Four Corners Australian Broadcasting Corp (ABC) yang mengutip sebuah dokumen resmi. Teritori Utara Australia bukan tempat asing bagi militer Amerika Serikat.

Berdasar laporan ABC, Amerika Serikat telah menyusun rencana terperinci soal pemanfaatan fasilitas di Teritori Utara pada musim kemarau untuk pusat pemeliharaan dan area parkir B-52.

Tahun lalu, Amerika Serikat, Inggris, dan Australia membuat kesepakatan keamanan yang akan memberi Australia teknologi untuk mengerahkan kapal selam bertenaga nuklir, yang membuat marah China.

Menurut peneliti senior di Center for a New American Security Becca Wasser seperti dilansir dari ABC, penempatkan B-52 yang memiliki jangkauan tempur sekitar 14.000 km di Australia akan menjadi peringatan bagi Beijing yang belakangan makin agresif soal Taiwan.

Tahun ini, AS sudah mengerahkan empat B-52 ke pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam. Untuk diketahui, jarak antara Darwin dan Nusa Tenggara Timur (NTT) hanya sekitar 800 kilometer.

Jarak Darwin dengan Jakarta sekitar 2.000 km.  Penempatan pesawat bomber jarak jauh di Australia tersebut mengirimkan pesan yang kuat kepada musuh tentang kemampuan Washington DC untuk memproyeksikan kekuatan udara Amerika. Sejak era Presiden Barack Obama, ribuan Marinir AS dikirim ke wilayah itu setiap tahun untuk pelatihan dan latihan bersama.***

 

Editor: Marselino Kardoso

Tags

Terkini

Terpopuler