Cegah PMK,4 Kontainer Es Krim Masuk NTT Dikembalikan ke Surabaya,Di Alor Kabag OPS Pertanyakan SK

10 November 2022, 10:08 WIB
Kegiatan coffe morning pencegahan PMK di Alor /

 

MEDIA KUPANG- Sebanyak 4 (empat) kontainer es krim yang masuk ke wilayah Sumba Timur, Provinsi NTT belum lama ini dikembalikan ke Surabaya oleh Gugus Tugas Pencegahan PMK di Kabupaten tersebut.

Tindakan tegas ini dilakukan sebagai upaya pemerintah guna melakukan pencegahan terhadap masuknya PMK ke wilayah NTT yang hingga saat ini masih zona hijau atau bebas dari PMK yang menyerang hewan berkukuh belah.

"Kita terus lakukan pengawasan dan koordinasi agar hewan dari zona merah dan juga produk lainnya, seperti sosis dan es krim yang berbahan utama berasal dari daging tidak masuk ke wilayah kita. Belum lama ini karantina tahan 4 Kontainer es krim di Sumba Timur dan serahkan kepada Gugus Tugas untuk ambil keputusan. Akhirnya keputusan yang diambil, es krim tersebut dikembalikan ke Surabaya," demikian penyampaian Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Drh. Yulius Umbu Hunggar dalam kegiatan coffee morning dengan tema Mitigasi resiko hama penyakit berbahaya di Provinsi NTT yang digelar di Aula Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Alor, pada Rabu 9 November 2022.

Menurut Hunggar, pencegahan PMK ini tidak hanya hewan, tetapi juga produk yang bahan utama daging yang berasal dari zona merah juga dilarang, termasuk sosis dan es krim. Sedangkan untuk susu yang memiliki izin BPOM tidak dilarang.

Untuk itu, Hunggar minta agar kerjasama ditingkatkan untuk melakukan pencegahan guna NTT tetap berada pada zona hijau, karena NTT merupakan daerah produsen sapi di Indonesia, dan untuk saat ini pemenuhan kebutuhan protein hewani di Indonesia adalah NTT.

Terkait dengan hal ini, Drh. Evi dari Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang mengatakan, gugus tugas pencegahan PMK ini melakukan pengawasan secara ketat terhadap masuknya hewan ternak maupun produk lainnya, termasuk dengan makanan sisa yang masuk melalui bandara maupun pintu-pintu pelabuhan.

Evi mencontohkan, di Bandara El Tari Kupang setiap penumpang yang turun wajib diinsektisida di tempat yang disiapkan. Makanan yang dibawa pun diperiksa.


Kabag OPS Polres Alor Pertanyakan Tentang SK Gugus Tugas

Hal menarik lainnya dalam coffee morning tersebut ketika dalam sesi diskusi. Kabag OPS Polres Alor, AKP. Abdulrahman Mean dalam forum itu mempertanyakan tentang SK Gugus Tugas Pencegahan PMK di Kabupaten Alor.

Kabag OPS Kepada Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Alor, C.G. Millu menyatakan kekesalannya karena SK yang dibuat tanpa ada koordinasi atau setidaknya ada pertemuan, sehingga semua yang ada dalam SK mengetahui perannya masing-masing.

Selain itu, Kabag OPS juga menyinggung salah satu diktum dalam SK tersebut yang mengatur tentang pembiayaan kegiatan yang dimaksud. Pasalnya hingga saat ini pihaknya tidak mengetahui tentang hal tersebut, terutama hak dari mereka yang terlibat dalam SK tersebut.

Kabag OPS juga ketika itu juga mengkritik tentang pola koordinasi dalam gugus tugas tersebut. Dimana sejak awal telah diusulkan untuk membuat WA group agar memudahkan dalam koordinasi, namun hingga saat ini tidak dilakukan juga.

"Saya heran kenapa banyak pejabat pakai HP senter, sementara sudah ada HP yang besar ini (maksudnya HP android) untuk kita memudahkan kerja kita,"tegas Kabag OPS.

Berkaitan dengan pertanyaan Kabag OPS tersebut, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Alor, C.G. Millu mengatakan akan memperhatikannya.***

Editor: Okto Manehat

Tags

Terkini

Terpopuler