Warga Alor Dihimbau Waspada, Ada Peningkatan Kasus DBD, Seorang Pasien Meninggal

9 Desember 2022, 14:04 WIB
Kadis Kesehatan Kabupaten Alor, dr. Farida Ariyani /

 

Warga Alor Dihimbau Waspada, Ada Peningkatan Kasus DBD, Seorang Pasien Dilaporkan Meninggal

MEDIA KUPANG- Warga Kabupaten Alor diminta waspada dengan gencar membersihkan atau melakukan pemberantasan terhadap sarang nyamuk. Pasalnya saat ini terjadi peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah tersebut.

Informasi terbaru, dikabarkan salah seorang pasien kasus DBD yang dirawat di Rumah Sakit Daerah (RSD) Kalabahi dilaporkan meninggal.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, dr. Farida Ariyani yang dikonfirmasi MEDIA KUPANG di Kalabahi, pada Jumat 9 Desember 2022 terkait dengan kasus DBD tersebut membenarkan adanya terjadi peningkatan kasus dan ada laporan seorang pasien DBD meninggal dunia.

"Saya tadi mendapat laporan ada pasien DBD yang dirawat di Ruang ICU RSD Kalabahi meninggal. Pasien seorang laki-laki berusia 19 tahun. Saya belum dapat informasi lengkap, dan belum konfirmasi apakah yang bersangkutan ada penyakit lain. Tetapi ia adalah pasien DBD," demikian penjelasan Farida.

Farida mengungkapkan, Kabupaten Alor memang sejak bulan November mulai muncul kasus DBD ini, dan terjadi peningkatan kasus sejak awal bulan Desember. Peningkatan kasus ini dari data yang ada jumlah kasus DBD hingga pada posisi Jumat atau hari ini sebanyak 27 kasus.

Dari jumlah kasus tersebut, Farida merincikan, sebanyak 19 orang telah sembuh, dan 7 orang tengah mendapat perawatan, serta berikutnya 1 orang dilaporkan meninggal dunia.

Menurut Farida, adanya peningkatan kasus DBD ini akibat kondisi peralihan iklim dimana terjadi hujan panas yang ekstrim. Kondisi ini mulai sejak bulan Oktober, dan kondisi iklim tersebut yang mempengaruhi berkembangnya nyamuk demam berdarah.

Terhadap Kondisi tersebut, kata Farida, oleh pihaknya telah melaporkan kepada Sekda untuk mengeluarkan surat kepada Puskesmas guna melakukan langkah kewaspadaan.

"DBD ini awalnya di Kota Kalabahi, Kecamatan Teluk Mutiara. Ini terjadi dibeberapa kelurahan. Kemudian dia menyebar terjadi kasus di Kecamatan Alor Barat Daya, di Kecamatan Alor Barat Laut, dan Kabir di Kecamatan Pantar," tandas Farida.

Berkaitan dengan kasus yang ada, Farida menghimbau kepada masyarakat untuk waspada dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk. Dan masyarakat tidak bisa berharap dengan tindakan fogging, karena fogging hanya efektif untuk membunuh nyamuk dewasa.

"Partisipasi masyarakat sangat dibutuhkan. Lakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk agar nyamuk DBD tidak berkembang atau tidak ada. Masyarakat jangan berharap dengan fogging, karena fogging efektif membunuh nyamuk dewasa,"himbau Farida.

Sementara itu Kepala Bidang P2M Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, Yoan Djahari secara terpisah kepada MEDIA KUPANG menjelaskan, pihaknya sejak mulai terjadinya kasus DBD di Kabupaten Alor telah melakukan langkah penangganan baik dengan kegiatan fogging maupun Abatenisasi. Kedua kegiatan hingga saat ini terus dilakukan.

Kasus DBD ini juga, lanjut Yoan, oleh Sekda Kabupaten Alor telah bersurat kepada puskesmas- Puskesmas untuk melakukan tindakan kewaspadaan pencegahan dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk.

"Di Kecamatan Teluk Mutiara diinisiasi oleh Camat, Redwan Nampira pada Senin 12 Desember nanti akan melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dan ini akan dilakukan di kelurahan dan desa yang ada di kecamatan tersebut. Kegiatan ini merupakan sebuah langkah antisipasif yang luar biasa," tandas Yoan.***

Editor: Okto Manehat

Terkini

Terpopuler