Temuan Mayat di Pulau Kambing-Alor, Polisi Belum Pastikan Apakah Korban Bencana Seroja Atau Bukan

- 27 April 2021, 12:01 WIB
Jenasah yang ditemukan di Pulau Kambing-Alor ketika hendak dimakamkan oleh petugas. Foto Fb YS
Jenasah yang ditemukan di Pulau Kambing-Alor ketika hendak dimakamkan oleh petugas. Foto Fb YS /

 

Temuan Mayat Di Pulau Kambing-Alor, Polisi Belum Pastikan Apakah Korban Bencana Seroja Atau Bukan

MEDIA KUPANG- Kepolisian Resort (Polres) Alor belum dapat memastikan apakah penemuan sesosok mayat oleh nelayan di Pulau Kambing, Kecamatan Pantar Barat Laut (PBL), Kabupaten Alor, Provinsi NTT merupakan korban bencana banjir akibat badai seroja atau bukan.

Kendati demikian, Polres Alor telah membangun koordinasi dengan Camat untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat di Nulle tentang ciri-ciri mayat tersebut, dan Camat Alor Timur Laut (ATL).

Koordinasi yang sama juga dengan Kapolres Lembata untuk meneruskan informasi kepada Posko Bencana Alam didaerah tersebut, karena Pulau Kambing berdekatan dengan Kabupaten Lembata.

Hal ini disampaikan Kapolres Alor, AKBP. Agustinus Christmas, SIK kepada Wartawan di Mapolres Alor usai pelaksanaan upacara kebangsaan tingkat Polres Alor, pada Senin 26 April 2021. Christmas saat itu bersama Wakil Bupati Alor, Imran Duru, dan Dandim 1622 Alor, Letkol (TNI) Supyan Munawar, S.Ag.

Christmas mengungkapkan, seorang nelayan pada Minggu, 25 April 2021 ketika mencari ikan disekitar Pulau Kambing menemukan sesosok jenasah yang diduga atau dimungknkan merupakan korban bencana banjir bandang yang terjadi awal bulan April akibat badai seroja.

Penemuan mayat ini, tandas Christmas, langsung dikoordinasikan dengan Kapolsek Pantar Barat, kemudian ditindalanjuti dengan kegiatan identifikasi oleh medis (Dokter dan perawat) dari Puskesmas Kayang.

Dalam proses identifikasi ini, jelas Christmas, kondisi jenasah sudah tidak berbentuk atau sudah menjadi tengkorak, sehingga identifikasi untuk mengetahui ciri-ciri luar dari jenasah tersebut.

"Identifikasi yang dilakukan pengukuran tinggi dan lebar dari jenasah. Kemudian ada ciri-ciri lain, yakni gigi dari rahang atas, karena rahang bawah telah hilang. Dari ciri-ciri yang ada, kemudian dikoordinasikan dengan Bidokes bahwa jenasah tersebut 60 persen adalah wanita, kendati jenis kelamin tidak bisa ditemukan dari kondisi jenasah yang ada," ungkap Christmas.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x