Desa di Alor yang Pernah Viral karena Vaksin, Kembali Sejumlah Warganya Diduga Menghindari Rapid Antigent

- 7 Agustus 2021, 08:28 WIB
Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta Ketua Satgas Penangganan Covid-19 Desa  Alila Timur tengah membahas tentang warga yang belum dirapud test
Bhabinkamtibmas dan Babinsa serta Ketua Satgas Penangganan Covid-19 Desa Alila Timur tengah membahas tentang warga yang belum dirapud test /

 

Desa di Alor Yang Viral Waktu Lalu Karena Vaksin, Kembali Sejumlah Warganya Diduga Menghindari Rapid Antigent

MEDIA KUPANG- Peristiwa atau kejadian dalam upaya penangganan pencegahan corona atau covid-19 selalu meninggalkan ceritera tersendiri. Masih ingat berita viral beberapa waktu lalu sejumlah warga yang meninggalkan rumahnya ke kebun, karena kuatir akan dilakukan vaksin, kemudian diklarifikasi sejumlah pihak bahwa hal itu benar.

Kali ini kembali terjadi di desa itu, Desa Alila Timur, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, Provinsi NTT. Tetapi kali ini soal rapid antigent yang terjadi namun di ibu kota desa, Ilawei. Sebelumnya yang viral tentang vaksin itu terjadi di Dusun Batu Putih.

Petugas TNI/Polri dan Satgas Desa harus kerja ekstra keras untuk menghadirkan sejumlah warga atau orang yang kontak erat dengan salah seorang yang dinyatakan positif covid-19 di desa itu.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Dinar Candy sebagai Tersangka atas Aksi Protes Pakai Bikini yang Dilakukannya

Sekitar 8 orang warga hasil tracing yang harus dilakukan rapid antigent oleh Petugas dari Puskesmas Lawahing, pada Kamis 5 Agustus 2021 diduga menghindari dengan pergi meninggalkan rumah mereka.

Ke-8 warga ini hingga Jumat 6 Agustus 2021 ketika petugas Bhabinkamtibmas dan Babinsa wilayah itu kembali ke desa untuk menemui mereka, belum juga berhasil.

Kepala Desa Alila Timur, Ahmad Timung dan Ketua Satgas Desa Pencegahan Covid-19 desa tersebut, Salim Bainmo kepada Media Kupang di desa itu, pada Jumat 6 Agustus 2021 membenarkan sejumlah warganya yang kontak erat dengan orang yang terkonfirmasi positif covid-19 belum melakukan test rapid antigent. Pasalnya ketika petugas kesehatan dari Puskesmas Lawahing datang ke desa, pintu rumah mereka tertutup atau tidak menemukan orangnya.

Timung mengatakan, informasi ketidakberadaan mereka di rumah, katanya lagi ke kebun untuk pilih asam atau mereka menghindari untuk dilakukan rapid antigent itu belum diketahuinya alasannya secara pasti.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah