Proyek Belasan Miliar TPA Lembur-Alor Diragukan Kualitasnya

- 28 Februari 2022, 22:07 WIB
Pintu masuk TPA Lembur
Pintu masuk TPA Lembur /

 

MEDIA KUPANG - Proyek pembangunan Tempat Pengolahan Akhir (TPA) Sampah di Desa Lembur Timur, Kecamatan Lembur, Kabupaten Alor, Provinsi NTT yang dikerjakan oleh PT. Alaraya Flobamora Perkasa diragukan kualitasnya.

Proyek tahun anggaran 2021 ini padahal menelan anggaran sekitar Rp15 Miliar dari pagu anggaran sekitar Rp20 Miliar yang dibiayai Pemerintah Pusat.

Warga minta kepada pihak berwenang untuk memeriksa kualitas pembangunan proyek tersebut agar tidak merugikan negara, sehingga sarana tersebut dapat berfungsi dengan baik.

"Kami minta agar pihak berwenang dapat melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah item pekerjaan dalam proyek TPA itu. Kami ragu dengan kualitasnya, seperti pekerjaan jalan, tembok dinding penahan, dan lainnya," demikian ungkapan warga Desa Lembur Timur, Kaleb Mailani kepada MEDIA KUPANG di Kalabahi melalui kontak whatsapp pada Minggu 27 Februari 2022.

Kaleb mengatakan, pemantauannya terhadap kondisi pembangunan kondisi jalan di TPA itu cukup memrihatinkan. Kondisi jalan yang belum lama ini dikerjakan telah rusak di sejumlah titik. Kerusakan yang dimaksud berupa retak dan terlepasnya campuran material yang telah diaspal tersebut.

Selain itu, kata Kaleb, dirinya juga heran jalan aspal yang dibangun tersebut, tetapi ada yang ditutupi dengan cor semen.

"Selain jalan, tembok penahan juga di titik tertentu telah runtuh. Apakah karena hujan atau campuran semen yang tidak kuat?. Ini harus diperiksa. Begitupun bangunan ruang yang dinding menggunakan kawat. Bangunan ini diduga ruang mesin, namun ketika kemasukan air. Air merendam ruang tersebut, sehingga kalau tidak ditutupi, maka besok lusa mesin akan rusak," ungkap Kaleb yang menjabat sebagai Kaur Pemerintahan Desa Lembur Timur ini.

Dinding tembok penahan TPA
Dinding tembok penahan TPA

Kaleb menambahkan, pantauannya dilokasi pekerjaan telah sepih aktivitas pekerjaannya, namun dari pengamatannya pekerjaan ini belum tuntas.

"Sumur resapan yang menyerupai embung kecil dipenuhi air lumpur akibat hujan lebat ini. Pihaknya juga kuatir kalau terjadi luapan air dari tempat itu dapat masuk hingga pemukiman masyarakat," tambah Steven ketika bersama Kaleb mendatangi lokasi proyek tersebut.

Kaleb mengkuatirkan pekerjaan proyek TPA ini kalau tidak diawasi secara baik, maka jangan sampai baru beberapa bulan ke depan kondisinya akan mengalami kerusakan, dan akhirnya yang rugi adalah daerah ini.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x