Network
Pantau Proyek Bencana Seroja Di Pantar-Alor, Kasatgas Beri Catatan Kepada Kontraktor Dan Pemkab Alor
MEDIA KUPANG- Kepala Satuan Tugas (Kasatgas) Tanggap Bencana Kementerian PUPR RI, Widiarto melakukan kegiatan pemantauan pelaksanaan proyek pembangunan perumahan bencana seroja di 4 desa di Pulau Pantar, Kabupaten Alor, Provinsi NTT.
Widiarto dalam pantauan ini memberikan sejumlah catatan penting kepada Kontraktor pelaksana maupun Pemerintah Kabupaten Alor untuk ditindaklanjuti.
Kegiatan pemantauan Widiarto ini dilakukan pada Sabtu 12 Maret 2022 di 4 lokasi proyek pembangunan perumahan tersebut, yakni di desa Kaleb, desa Nulle dan desa Tonte (Lalafang) di Kecamatan Pantar Timur, dan desa Tamakh di Kecamatan Pantar Tengah.
Pejabat lain yang hadir dalam kegiatan ini, Ketua Tim Tekhnis Penangganan perumahan bencana tersebut, Anwar Djaha, Kepala Bapelitbang Kabupaten Alor, Obeth Bolang, Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Kabupaten Alor, Domi Salmau, Manager dari Kontraktor Pelaksana PT. PP, Alex Hery, Camat Pantar Timur, Ibrahim Dollu, Camat Pantar Tengah, Manoak, Danramil Pantar, dan Kapolsek Pantar Barat.
Pantauan MEDIA KUPANG ketika Widiarto mendatangi lokasi proyek perumahan tersebut di empat lokasi yang dimaksud, dirinya melakukan pemeriksaan secara teliti bangunan rumah yang ada, baik dinding tembok, atap dan rangkanya, jendela, pintu, hingga saluran pembuangan air, dan kondisi meteran listrik yang sudah terpasang.
Sarana lainnya yang mendapat perhatiannya adalah halaman rumah bagian belakang dan depan, jalan lingkungan di perumahan itu, drainase, bak penampung limbah, juga kondisi jurang dan lahan masyarakat yang berada di sekitar lokasi perumahan itu.
Pengamatan dari Widiarto ini sangat telaten. Setiap lokasi perumahan yang dikunjunginya hampir sebagian besar rumah diperiksanya, dan dirinya berjalan mengelilingi jalan kawasan perumahan tersebut untuk memastikan kualitas pembangunan yang ada.
Disetiap pemantauannya apa yang menjadi temuannya, Widiarto langsung menyampaikan kepada pihak pelaksana pekerjaan. Demikian pula apa yang harus menjadi tanggungjawab Pemerintah Daerah, dirinya langsung mengkomunikasikan dengan Kepala Bapetlibang, Kadis Perumahan, Camat, Kepala Desa, dan Masyarakat.
Seperti di desa Kaleb, setelah melakukan pemantauan pembangunan SD Warbadi dan kemudian meninjau pembangunan perumahan, Widiarto dalam pemantauannya minta kontraktor untuk memperhatikan elevasi antara lantai rumah, halaman rumah, dan jalan. Demikian juga disejumlah rumah ditemukan renggangnya antara rangka kuda-kuda dan tembok.
Di lokasi ini juga, Widiarto minta Pemerintah untuk melakukan penghijauan di pinggiran jurang yang ada, demikian pula sejumlah lahan kebun warga yang letaknya berada diatas dari lokasi perumahan itu, Widiarto minta dilakukan penanaman dengan tanaman pohon, seperti rambutan, bambu, atau sejenisnya.
