Waktu Pekerjaan, Mutu Dan Volume Proyek TPA Lembur-Alor Menjadi Sorotan

- 19 Maret 2022, 16:17 WIB
Pekerjaan rabat jalan di TPA Lembur
Pekerjaan rabat jalan di TPA Lembur /

 

Waktu Pekerjaan, Mutu Dan Volume Proyek TPA Lembur-Alor Menjadi Sorotan

MEDIA KUPANG- Proyek pembangunan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di desa Lembur Timur, Kecamatan Lembur, Kabupaten Alor, Provinsi NTT yang dibiayai dana pusat Rp15 Miliar lebih belakangan ini mendapat sorotan dari sejumlah pihak melalui pemberitaan sejumlah media.

Masalah Waktu pekerjaan, mutu dan volume serta spesifikasi pelaksanaan proyek tersebut menjadi pertanyaan.

Berkaitan dengan hal tersebut, sehingga pada Sabtu 19 Maret 2022, MEDIA KUPANG langsung mendatangi lokasi proyek TPA Lembur untuk memantau langsung proyek dimaksud.

Seperti disaksikan Wartawan, untuk sampai ke lokasi TPA, setelah melintasi jalan utama atau ruas jalan nasional di wilayah Kecamatan Lembur, harus melintasi lagi jalan tani yang kondisinya sebagian dirabat dan sebagiannya masih jalan tanah. Dari cabang jalan utama ke lokasi TPA jaraknya kurang-lebih 1 Kilometer.

Ketika sampai dilokasi TPA ditemukan sejumlah bangunan, mulai dari gapura, pos jaga, bangunan garasi dan kantor telah berdiri. Semakin masuk ke dalam lokasi itu, ditemukan adanya jalan beraspal yang mengitari lubang galian dengan ukuran besar sekitar 100 meter lebih atau seluas sebuah embung sedang. Lubang ini sebagai tempat untuk pembuangan sampah, karena dibagian dasarnya dihampar batu-batu bulat (batu mangga) dan didinding lubang itu telah dipasang plastik membran. Disejumlah titik lubang itu telah dipasang pipa berdiri (diduga untuk gas dalam proses pengolahan sampah) yang bagian bawahnya ditutupi dengan drum.

Selain itu dibagian utara lubang tersebut, dapat dilihat sejumlah kolam air dengan ukuran yang lumayan, namun saat ini tengah terisi air yang bercampur lumpur.

Nah bagaimana hasil pekerjaan proyek yang dimaksud?, hasil pemantauan Wartawan pada sejumlah item pekerjaan, untuk kondisi jalan aspalnya entah HRS atau Lapen memang kalau dilihat secara kasat mata kondisi aspalnya tipis, sehingga disejumlah titik ditemukan adanya keretakan. Permukaan aspal jalan ini juga disejumlah titik tidak rata, diduga timbunan material dasar jalan kurang padat. Bagaimana nanti kalau aktivitas kendaraan sampah cukup tinggi di badan jalan itu. Kita tunggu saja.

Dinding tembok penahan
Dinding tembok penahan

Pada bagian lainnya, bangunan pinggir tembok antara jalan dan area kolam tidak dibangun secara rapih. Sementara ketika Wartawan berada dilokasi itu, sekitar 3 atau 4 orang tengah mengerjakan rabat jalan dari arah kantor menuju ke kolam TPA. Batu dasar yang digunakan untuk pembangunan jalan rabat tersebut adalah batu-batu bulat seukuran buah mangga besar, kemudian langsung ditutupi dengan cor semen. Pekerjaan jalan rabat ini harus diperiksa secara baik proses pemadatannya, karena dikuatirkan tanpa pemadatan yang baik, maka akan berpengaruh terhadap mutu pekerjaan.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah