Dua Kelompok Demo Di Alor, Cipayung Plus Bakar Ban Hingga Segel Kantor DPRD

- 11 April 2022, 17:28 WIB
Aksi massa di depan puntu kantor DPRD Alor
Aksi massa di depan puntu kantor DPRD Alor /

 

Dua Kelompok Demo Di Alor, Cipayung Plus Bakar Ban Hingga Segel Kantor DPRD

MEDIA KUPANG- Aksi demonstrasi yang digelar hampir di seluruh wilayah Indonesia pada Senin 11 April 2022 dengan tuntutan menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Kenaikan Harga Bahan Pokok juga berlangsung di Kota Kalabahi, Ibu Kota Kabupaten Alor, Provinsi NTT.

Di Kota Kenari ini (julukan bagi Kota Kalabahi) dalam aksi demonstrasi yang terjadi digelar oleh dua kelompok massa. Satunya adalah kelompok Cipayung Plus dan satunya dari Aliansi Front Alor Bergerak (FMRB). FMRB ini digerakkan oleh Garda Revolusi Demokratik (GRD) Komite Pembentukan Cabang Alor dan organisasi lokal Imahlolong.

Kedua kelompok ini melakukan aksinya dengan mengambil titik lokasi di Jalan Umum tepatnya di Lapangan Mini Kota Kalabahi dengan titik kumpul yang berbeda.

Pantauan MEDIA KUPANG, aksi demonstrasi yang digelar Cipayung Plus yang tergabung elemen Organisasi GMNI Cabang Alor, GMKI Cabang Kalabahi, PMKRI ST. Hendrikus II Cabang Alor, HMI Cabang Alor, IMM Cabang Alor, dan HMI MPO Cabang Alor Raya mulai bergerak dari lapangan mini Kota Kalabahi ke kantor DPRD Alor sekitar pukul 11.00 wita.

Sepanjang jalan dalam aksi massa ini dikawal oleh Aparat Polres Alor. Ketika tiba di Kantor DPRD, massa Cipayung Plus hanya menemui Ketua DPRD Alor, Enny Anggrek dan dua anggota DPRD saja. Hal ini yang membuat massa Cipayung Plus merasa tidak puas dan melakukan aksi protes. Massa minta Ketua DPRD untuk menghadirkan semua anggota atau setidaknya setengah bagian plus satu untuk menerima massa.

Massa karena menunggu cukup lama tidak ada anggota DPRD yang muncul di kantor tersebut, sehingga aksi protes semakin kencang. Mahasiswa dan aparat keamanan terlihat mulai berhadap-hadapan di depan pintu utama Kantor DPRD. Kabag Ops Polres Alor, AKP. Aba mencoba menjelaskan kepada massa, namun massa tetap memrotesnya.

Demonstrasi massa Cipayung Plus ini diwarnai dengan aksi bakar ban di halaman Kantor DPRD Alor, dan aksi penyegelan Kantor DPRD tersebut.

Informasi yang dihimpun MEDIA KUPANG juga dalam aksi ini Pimpinan Cipayung Plus juga sempat tegang dengan Pimpinan Kodim dan Polres Alor. Dimana Pimpinan dua institusi itu ketika itu minta pendemo agar membuka kembali segel yang dilakukan, namun pimpinan massa belum bersedia membuka pintu kantor yang disegel itu karena masih menunggu anggota massa lainnya yang lagi keluar, dan akhirnya aparat membongkar segel pintu kantor DPRD Alor tersebut, sehingga terjadi ketegangan, namun berlangsung tidak lama.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah