Ini Ancaman Gangguan Listrik Di Alor, Bila Warga Tidak Mendukung PLN Dalam Kegiatan Pemeliharaan

- 24 Mei 2022, 06:13 WIB
Manjer PLN ULP Kalabahi, Melianus  Tefu berbusana khas Kabupaten Alor
Manjer PLN ULP Kalabahi, Melianus Tefu berbusana khas Kabupaten Alor /

 

Ini Ancaman Gangguan Listrik Di Alor, Bila Warga Tidak Mendukung PLN Dalam Kegiatan Pemeliharaan

MEDIA KUPANG- Upaya pemeliharaan jaringan listrik oleh petugas PLN disejumlah wilayah di Kabupaten Alor, terutama jaringan listrik yang terkoneksi dengan PLTD Fanating dan Kadelang acap kali mendapat protes dari masyarakat akibat terjadinya pemadaman.

Padahal upaya pemeliharaan yang dilakukan untuk menjaga keselamatan mesin induk dari ancaman jebol atau rusak parah. Jika mesin mengalami jebol, maka pemadaman listrik akan berlangsung berhari-hari.

"Kondisi jaringan listrik hari ini di Alor (jaringan koneksi PLTD Fanating dan Kadelang), baik materialnya maupun kubikalnya di PLTD Kadelang banyak yang rusak parah. Kerusakan ini patut dilakukan perbaikan atau pemeliharaan, sehingga kondisi listrik bisa aman," demikian penjelasan Manajer PLN ULP Kalabahi, Melianus Tefu didampingi Pejabat yang menangani pelanggan, Johan kepada MEDIA KUPANG di Kalabahi, pada Senin 23 Mei 2022.

Berkaitan dengan pemeliharaan yang dimaksud, Tefu minta dukungan dari semua masyarakat untuk adanya pemadaman yang dilakukan sesuai dengan masa waktu yang telah diatur PLN.

Menurut Tefu, pihaknya sepanjang ini mengalami kesulitan, terutama komplain atau protes masyarakat atas pemadaman listrik yang terjadi dalam kegiatan pemeliharaan yang ada. Padahal kegiatan pemeliharaan patut dilakukan untuk mengamankan kesehatan mesin induk dari ancaman jebol atau rusak parah.

Apabila mesin jebol, maka semua kita tidak dapat menghindari resiko pemadaman yang besar dan membutuhkan waktu yang cukup untuk pemulihan.

"Masih ada masyarakat yang belum menerima kegiatan pemeliharaan. Contoh kongkritnya saat petugas turun melakukan perabasan pohon yang mengancam jaringan PLN mendapat penolakan dari pemilik pohon, bahkan stik petugas dirampas. Padahal perabasan yang dilakukan untuk menjaga keselamatan manusia dan jaringan. Dahan pohon itu kalau sentuh jaringan, maka otomatis listrik padam, karena sudah dirancang demikian agar arus listrik dengan tegangan tinggi yang merambat ke dahan dan batang pohon tidak membahayakan manusia, juga tidak menggangu kondisi mesin," jelas Tefu terkait kendala yang dihadapi petugas di lapangan.

Selain protes masyarakat, lanjut Tefu, ada juga oknum tertentu yang usil dengan menggunakan batu atau kayu melempar jaringan yang ada. Kondisi ini, ungkap Tefu, dirinya menemukan belum lama ini di wilayah Pantar.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah