Network
MEDIA KUPANG - Lambert Pekikir mantan Pemimpin Organisasi Papua Merdeka (OPM), Rabu 17 Agutus 2022, menghadiri upacara Hari Ulang Tahun Ke-77 Republik Indonesia di Arso, Kabupaten Keerom, Papua.
Kedatangan Lambert Pekikir didampingi Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O Sembiring guna mengikuti upacara peringatan detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia yang dilaksanakan Pemda Keerom, di lapangan Swakarsa Arso.
Dilansir mediakupang.com dari Antara, Rabu 17 Agustus 2022 malam, Danrem 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring mengatakan, kehadiran mantan anggota yang juga pimpinan OPM Lambert Pekikir di HUT RI sebagai tanda keseriusan bahwa Lambert Pekikir benar-benar ingin kembali ke pangkuan ibu pertiwi.
Baca Juga: KKB Papua Penggal Kepala Seseorang yang Diduga Intelijen TNI dan Pamer di Video
"Kami mengapresiasi komitmen Lambert Pekikir yang ingin bersama-sama membangun Keerom agar lebih maju dan sejahtera dan menolak kekerasan, jika ada permasalahan mari dilakukan dengan dialog,” kata Brigjen TNI JO Sembiring.
JO Sembiring berharap, situasi keamanan yang kondusif dapat terus terjaga sehingga impian Kabupaten Keerom yang aman dan damai terwujud.
"Masyarakat juga ingin daerah ini maju dan sejahtera seperti daerah lainnya di Indonesia sehingga kita harus menjaga tetap aman sehingga pembangunan terus berjalan," kata Danrem Brigjen TNI JO Sembiring.
Baca Juga: Meriahkan HUT RI ke 77, Saboeum Ibox Perkenalkan Taekwondo dengan Lakukan Atraksi di Desa Nulle
Sebelumnya pada Selasa 16 Agustus 2022 malam, Danrem 172/PWY melaksanakan renungan suci di kampung Workwana yang sebelumnya merupakan markas Lambert Pekikir yang di era tahun 2000-an bersama kelompoknya sering kali mengganggu keamanan di wilayah Keerom.
Sementara itu dikutip dari koreri.com, Rabu 17 Agustus 2022, Lambert Pekikir merupakan seorang pejuan OPM dimana Lambert bersama pasukannya selama 20 tahun tinggal ditengah rimba Papua. Lamber Pekikir dikenal sebagai penguasa ‘Markas Victoria’.
Dipertengahan 2013, Lamber Pekikir kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi. Meski kini tak lagi memegang senjata, namun ia terus berjuang melawan ketidakadilan dan para koruptor.***
