Harga Bahan Pokok Dan Bangunan Dinilai Tidak Wajar, FPG Alor Usul Bentuk Pansus

- 1 September 2022, 08:02 WIB
Pasar di Kota Kalabahi
Pasar di Kota Kalabahi /

 

Harga Bahan Pokok Dan Bangunan Dinilai Tidak Wajar, FPG Alor Usul Bentuk Pansus

MEDIA KUPANG- Fraksi Partai Golkar (FPG) di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Alor menilai harga bahan pokok dan bangunan yang dijual di Kabupaten Alor sudah tidak rasional atau tidak wajar lagi atau harganya cukup tinggi.

Kondisi ini merugikan masyarakat dan merusak harga pasar di daerah itu yang dikuatirkan berimbas pada tingkat inflasi yang tinggi.

Salah seorang Anggota FPG di DPRD Alor, Sulaiman Singhs, SH yang juga Wakil Ketua DPRD Alor kepada MEDIA KUPANG di Kalabahi, Rabu 31 Agustus 2022 menjelaskan, FPG belum lama ini dalam rapat penyampaian pandangan umum Fraksi Partai Golongan Karya DPRD Kabupaten Alor terhadap pengantar nota keuangan atas rancangan perda tentang Perubahan APBD Kabupaten Alor tahun anggaran 2022 dan 4 rancangan perda tahun 2022 lainnya, menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah atas tingginya harga pasar berkaitan dengan kebutuhan bahan pokok dan bangunan.

Bahkan FPG, kata Singhs, menginisiasi untuk dibentuknya Panitia Khusus (Pansus) DPRD untuk menindaklanjuti aspirasi masyarakat terhadap tingginya harga kebutuhan masyarakat yang dimaksud yang dinilai tidak rasional atau tidak wajar.

"Pemerintah harus mengambil langkah tegas dilapangan berkaitan harga bahan yang dinilai tidak rasional ini. Harus ada pengendalian. Dan DPRD harus menjalankan fungsi pengawasannya dengan segera membentuk Pansus," tandas Singhs

Singhs menegaskan, pembentukan Pansus yang dimaksud guna mengetahui dengan pasti faktor apa yang menjadi penyebab lonjakan harga yang begitu tidak terkendali, sehingga menyulitkan atau menyengsarakan masyarakat di Kabupaten Alor.

"Dengan pansus selain kita undang pemerintah dan pihak terkait, juga kita turun lapangan melihat kondisi riil. Kita juga akan bandingkan harga dengan daerah lain. Karena kita heran ada tol laut, ada ekspedisi, ada kontainer seperti daerah lain. Tetapi informasi yang ada kok harga di Alor tinggi. Coba kita dalami ini jangan sampai ada spekulan. Kita harus hentikan," tegas Singhs.

Singhs mengungkapkan, informasi yang diterimanya dari sejumlah masyarakat, seperti harga gula pasir perkarung yang biasanya beli dengan harga Rp400 ribu lebih, tetapi untuk saat ini sudah mendekati Rp700 ribu. Demikian pula harga beberapa kebutuhan lainnya.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah