Koalisi Serikat Buruh Seluruh Indonesia Akan Menggelar Demonstrasi Menolak Kenaikan Harga Bahan Bakar Minyak

- 4 September 2022, 15:21 WIB
Aksi demonstrasi buruh menuntuk kepastian hak
Aksi demonstrasi buruh menuntuk kepastian hak /

Mengapa Aliansi Buruh Menolak Kenaikan Harga BBM
Menurut Presiden Buruh tersebut, pihaknya menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak karena beberapa alasan, di antaranya:

Pertama, daya beli masyarakat akan turun dengan adanya kenaikan harga. Kini, daya beli masyarakat tengah turun mencapai 30 persen. Daya beli yang menurun makin menyulitkan kalangan buruh, dengan kondisi upah yang belum pernah naik semenjak Tiga tahun terakhir.


"Dengan BBM naik, maka daya beli akan turun lagi menjadi 50 persen. Penyebab turunnya daya beli adalah peningkatan angka inflansi dari 6.5 persen hingga 8 persen, sehingga harga kebutuhan pokok akan meroket," kata Iqbal.

Kedua, meski kondisi harga minyak dunia tengah menurun, pemerintah malah menaikan harga minyak dalam negeri. Pihaknya mencurigai adanya kesan pemerintah hanya mencari untung di tengah kesulitan rakyat.

"Kenaikan ini dilakukan di tengah negara lain menurunkan harga BBM. Seperti di Malaysia, dengan research octane number (RON) atau nilai kualitas minyak yang lebih tinggi dari Pertalite, harganya jauh lebih murah," ujarnya.

Ledakan pemutusan hubungan kerja atau PHK akan terjadi sebagai konsekuensi melejitnya nilai jual BBM yang menyebabkan ongkos energi industri akan meningkat, tambah Iqbal.

Usulan Koalisi Buruh pada Pemerintah
Menyikapi harga minyak yang tengah meroket. Koalisi buruh mengajukan beberapa usulan pada pemerintah untuk menanggulangi persoalan ini:

Pertama, mengatur penggunaan BBM sesuai tahun pembuatan mobil. Contohnya, kendaraan yang boleh menggunakan BBM bersubsidi salah satunya mobil pribadi keluaran tahun 2005 ke bawah.

Menurut Said, kebanyakan pemilik mobil keluaran tahun 2005 ke bawah merupakan kalangan berpenghasilan menengah ke bawah. Sedangkan, pemilik mobil keluaran terbaru adalah kalangan menengah atas yang dianggap mampu membeli BBM jenis Nonsubsidi.

Kedua, Said berharap pemerintah mempublikasikan biaya produksi BBM secara transparan, sehingga masyarakat dapat memperkirakan kenaikan harga sesuai pendapatan mereka.

Halaman:

Editor: Ardy Milik

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah