Ini Penyebab Warga NTT Mulai Kesulitan Mendapatkan Minyak Tanah, Timgab Di Alor Gelar Operasi

- 23 November 2022, 08:07 WIB
Foto ilustrasi warga antri minyak tanah (foto antara)
Foto ilustrasi warga antri minyak tanah (foto antara) /

Kendati adanya pengurangan kuota tersebut, tandas Enton, untuk masalah harga tidak mengalami perubahan, namun dirinya hanya mendapatkan informasi ditingkat pengecer ada yang menjual hingga harga Rp10.000 perliter.
"Ada yang manfaatkan dengan hukum ekonomi, barang sedikit, kebutuhan besar, harga melambung," ujar Enton seraya meminta agar pangkalan bisa menjaga kenormalan harga, termasuk juga pengecer yang bukan merupakan kewenangan pihaknya dalam penyaluran minyak tanah.

Ditanya alasan pengurangan kuota apakah bersinggungan dengan kebijakan pemerintah untuk menggantikan BBM minyak tanah dengan Gas Elpiji, Enton mengatakan, mungkin juga bisa seperti itu. Namun pengurangan kuota yang terjadi ini tidak strategis waktunya, karena terjadi di bulan November dan Desember yang kebutuhan masyarakat akan minyak tanah tinggi. "Kalau awal tahun Januari atau Februari baru pengurangan tidak masalah, tapi untuk waktu saat ini kurang tepat," tambah Enton.

Sementara itu berkaitan dengan kesulitan warga untuk mendapatkan minyak tanah dan soal harga minyak tanah yang tidak normal, Pemerintah Kabupaten Alor melalui tim gabungan sejak Senin 21 November 2022 mulai melakukan operasi penertiban ke sejumlah pangkalan dan pengecer di Kota Kalabahi.

Kegiatan operasi ini berdasarkan informasi yang diperoleh, tim gabungan pada Selasa 22 November 2022 berhasilkah mengamankan 5 drum lebih minyak tanah yang dijual diatas harga eceran tertinggi (HET) Rp4.000. tim gabungan langsung mengamankan dan menjual kepada masyarakat sesuai HET.***

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x