Network
PONED, Sarana Pelayanan Bersalin Di Puskesmas Moru Diresmikan, Maro:Turunkan Angka Kematian Ibu Dan Anak
MEDIA KUPANG- Bertepatan dengan Valentine day (Hari Kasih Sayang sedunia) pada Selasa 14 Februari 2023, ada sebuah 'kado istimewa' bagi masyarakat Kabupaten Alor umumnya, dan terkhusus bagi warga di Kecamatan Alor Barat Daya (ABAD) dan Alor Barat Daya Selatan.
'Kado' yang dimaksud adalah dengan diresmikannya sebuah sarana atau gedung-gedung pelayanan persalinan atau yang dikenal dengan sebutan Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) untuk membantu bagi Ibu-ibu hamil dalam proses persalinan.
Gedung PONED yang diresmikan tersebut dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Alor dengan sumber anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2022 dengan besarnya anggaran Rp1 miliar lebih. Gedung ini dikerjakan oleh PT. Baruga Timore dengan kuasa Direktur, Alexander Evan Djojana dan diawasi oleh Konsultan Pengawas, CV. Disen Konsultan.
Gedung PONED tersebut diresmikan oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Alor, Esron Maro dengan melakukan pengguntingan pita. Peresmian ini juga ditandai dengan penandatanganan prasasti gedung oleh Camat ABAD, Yapi Hinglir dan doa bersama yang dipimpin tiga tokoh agama dari Pendeta GMIT, MUI Kecamatan ABAD, dan Pastor Paroki Maria de Fatima Kolongbuku-Moru. Peresmian ini juga dihadiri Camat ABAD Selatan, Soni Kaimat, Sekcam Teluk Mutiara, Sya'roni Amri, Kepala BPJS Alor, George Kapitan, Kepala UPT Puskesmas Moru, Us Kumanireng, Danramil, tokoh masyarakat, Kepala Desa, Dokter, bidan, perawat, dan masyarakat.
Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Alor dalam sambutan kegiatan peresmian tersebut mengatakan, gedung PONED Moru yang diresmikannya ini merupakan gedung kedua yang diresmikan setelah peresmian di Kokar, Kecamatan Alor Barat Laut (ABAL) pada beberapa hari lalu, sehingga tinggal 2 gedung yang akan diresmikan lagi, yakni Gedung PONED di Kabir, Kecamatan Pantar dan di Baranusa, Kecamatan Pantar Barat.
Terkait dengan pembangunan gedung PONED, mantan pejabat perencana di Bapelitbang Alor ini menjelaskan, berdasarkan arahan dari Pemerintah Pusat bahwa untuk pembangunan PONED ini untuk satu kabupaten hanya dibangun sebanyak 4 PONED. Ini bukan karena alasan kemampuan daerah, namun ini merupakan kebijakan Pemerintah Pusat.
Namun dilihat dari kondisi daerah dan aspek pelayanan serta letak Kabupaten Alor di wilayah perbatasan negara, ungkap Maro, maka pihaknya berharap Pemerintah Pusat dapat memberikan kuota lebih dari 4, sehingga dapat dibangun lagi di wilayah-wilayah yang akses pelayanan kesehatannya sulit.
"Kalau di wilayah Puskesmas disebut PONED, dan di Rumah Sakit Daerah disebut PONEK. Ini sarana yang telah komprehensif," tandas Maro.
Maro mengatakan, gedung PONED yang diresmikan tersebut harus diisi dengan 188 jenis peralatan untuk mendukung proses persalinan, namun untuk saat ini PONED yang ada masih menggunakan peralatan lama dari puskesmas yang ada. Untuk itu pihaknya tengah berusaha atau mengusulkan dalam tahun 2024 untuk pengadaan peralatan PONED guna melengkapi sesuai ketentuan yang ada.
'Pelaksanaan fungsi PONED ini telah diberikan tanggungjawab kepada 3 orang sebagai pengelolanya, yakni seorang Dokter, satu bidan, dan satu perawat. Ketiga mereka ini sebelumnya telah mendapat pelatihan untuk pengoperasian PONED. Mereka tentunya akan didukung dengan tenaga lainnya," ungkap Maro.
Maro menegaskan, pelayanan PONED dilakukan dalam 1 X 24 jam, dan PONED ini tidak saja hanya melayani bagi masyarakat di wilayah ABAD dan ABAD Selatan saja, tetapi juga bagi masyarakat di wilayah lain yang membutuhkan pertolongan persalinan.
"Intinya sarana PONED yang dibangun Pemerintah dalam rangka mengurangi atau menekan angka kematian ibu dan anak. Kita di Alor masalah ini masih tinggi, sehingga kita berharap nantinya tidak ada lagi masalah kematian ibu dan anak dalam proses persalinan," tutup Maro.
Sementara itu Kepala UPT Puskesmas Moru, Us Kumanireng pada kesempatan tersebut menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Pusat dan Daerah yang telah membangun sarana PONED di Puskesmas Moru untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi keselamatan Ibu dan Anak dalam proses persalinan.
Kumanireng berharap, gedung PONED yang telah dibangun ini dapat diisi dengan peralatan yang memadai sesuai ketentuan yang ada, sehingga pengoperasionalannya berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan yang ada.
Menurut Kumanireng, untuk pengoperasionalan gedung tersebut telah disiapkan tiga orang tenaga kesehatan yang sebelumnya telah dilatih khusus untuk mengelola PONED. Sehingga dari segi sumberdaya manusia pengelolaannya telah siap, dan tinggal dilengkapi dengan peralatan yang memadai.
"Dengan adanya sarana ini sangat membantu bagi masyarakat dalam proses persalinan, sehingga kita dapat mengatasi masalah kematian ibu dan anak yang masih terjadi," tandas Kumanireng.
Sedangkan tokoh masyarakat setempat, Hermanus Tenghamab dalam sapaannya menyampaikan terimakasih kepada pemerintah yang telah membangun sarana kesehatan tersebut guna membantu masyarakat dalam meningkatkan pelayanan kesehatan.
Hermanus minta semua masyarakat untuk bersyukur dan berdoa agar puskesmas Moru dalam pelayanannya tetap jaya.
Seperti yang disaksikan Wartawan, sebelum kegiatan peresmian gedung PONED tersebut, oleh Puskesmas Moru menggelar Minilok berkaitan dengan evaluasi dan rencana kerja puskesmas tersebut yang digelar di Kantor Camat ABAD. Kepala UPT Puskesmas Moru, Us Kumanireng menjadi Nara sumber dalam kegiatan tersebut.***
