Sudah Harga 'Melambung',Kualitas Beras Juga Parah, Warga Labuan Bajo-Alor Minta Operasi Pasar

- 4 Maret 2023, 11:57 WIB
Begini kualitas beras yang dibeli sejumlah warga di Labuan Bajo, Kabupaten Alor
Begini kualitas beras yang dibeli sejumlah warga di Labuan Bajo, Kabupaten Alor /

Sudah Harga "Melambung", Kualitas Beras Juga Parah, Warga Labuan Bajo-Alor Minta Operasi Pasar

MEDIA KUPANG- Warga masyarakat saat ini diibaratkan dengan 'sudah jatuh tertimpa tangga pula' dalam upaya pemenuhan kebutuhan beras untuk konsumsi rumah tangga. Pasalnya masyarakat sudah mengalami kesulitan untuk membeli beras karena harga "melambung", ditambah lagi beras didapat masyarakat adalah beras yang kualitasnya parah atau kondisi beras yang warnanya tidak putih bersih lagi, namun warnanya sudah bercampur warna kuning.

Hal ini seperti dialami sejumlah warga Labuan Bajo di Kelurahan Kabir, Kecamatan Pantar, Kabupaten Alor, Provinsi NTT belakangan ini.

Salah seorang warga Labuan Bajo, Haji Syafrudin yang menghubungi MEDIA KUPANG di Kalabahi, Ibu Kota Kabupaten Alor pada Sabtu 4 Maret 2023 melalui telepon WhatsApp mengungkapkan, masyarakat di wilayah tersebut dan mungkin juga di wilayah atau desa lain di Kecamatan Pantar tengah mengalami kesulitan untuk mendapatkan beras di kios-kios atau toko di wilayah Kabir.

Selain masalah stok beras, hal yang paling memprihatinkan dan menimbulkan kesusahan bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan paling vital (beras) masyarakat ini adalah tingginya kenaikan harga beras. Sedihnya, jelas mantan anggota Polri ini, beras yang dibeli sejumlah masyarakat adalah beras yang kualitasnya sangat parah, warna beras tidak putih bersih lagi, tetapi warnanya sudah bercampur kuning.

"Beras yang kualitas parah ini, kemarin kita beli perkilo Rp16.000.-. tidak ada pilihan lain, mau tidak mau biar harga tinggi harus beli, karena keluarga harus makan, kalau tidak masyarakat bisa mati," tandas Syafrudin.

Menurut Syafrudin, stok beras di wilayah tersebut baik di kios dan toko-toko di Kabir nyaris kosong, karena stok terbatas.

Untuk itu, Syafrudin minta Pemerintah dan Bulog untuk segera melakukan operasi pasar di wilayah tersebut, agar masyarakat bisa mendapatkan harga beras yang murah dan kualitas beras yang baik.

Senada dengan Syafrudin juga disampaikan warga yang lain, Syamsudin. Syamsudin mengkisahkan bagaimana ia dalam beberapa hari ini mencari beras yang harganya murah, namun tidak dapat juga. Sehingga mau tidak mau, ia harus membeli beras dengan harga yang tinggi, meski kualitas berasnya sudah warna kuning atau diduga beras lama.

"Mau bagaimana tidak ada pilihan lain. Terpaksa harus beli beras meski kondisinya begitu sehingga keluarga bisa masak dan makan. Hasil kebun kami juga tahun ini kurang baik," ungkap Syamsudin yang mengaku sehari-hari bekerja sebagai petani dan nelayan musiman ini.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x