Proyek Bencana Balai Prasarana PUPR Di Alor, SD Padang Alang DiSegel, Pekerjaan Belum Tuntas

- 27 Juli 2023, 07:19 WIB
Bangunan SD Padang Alang di Kabupaten Alor yang disegel dengan palang kayu
Bangunan SD Padang Alang di Kabupaten Alor yang disegel dengan palang kayu /

 

Proyek Bencana Balai Prasarana PUPR Di Alor, SD Palang Alang Disegel, Pekerjaan Belum Selesai

MEDIA KUPANG- Proyek pembangunan sekolah tahun anggaran 2022 dengan skema penangganan bencana yang diurus oleh Kantor Balai Prasarana PUPR Wilayah NTT yang dikerjakan oleh PT. Araya Flobamora Perkasa diduga meninggalkan banyak persoalan.

Pasalnya dari segi mekanisme, sebelum masa waktu selesai pekerjaan sejumlah proyek ini telah dilakukan PHO, dan diduga pencairan uang telah 100 persen. Apesnya lagi hingga saat ini proyek dengan anggaran Rp25 Miliar yang dialokasikan untuk perbaikan sarana infrastruktur pendidikan di Kabupaten Alor tersebut belum kelar pekerjaan disejumlah sekolah, dan kemudian ditinggalkan begitu saja oleh Kontraktor dan Subkontraktor.

Kabar terbaru tentang buramnya pembangunan sarana pendidikan ini datang dari desa Padang Alang, Kecamatan Alor Selatan, Kabupaten Alor. Pembangunan Sekolah Dasar (SD) di desa itu ditinggalkan oleh pelaksana pekerjaan, sementara pembangunannya belum tuntas.

Parahnya lagi akibat material dan upah tukang belum dibayar lunas, mengakibatkan ruang kelas yang baru dibangun tersebut disegel. Dampaknya kegiatan belajar-mengajar di sekolah terganggu.

Pagar dan MCK yang belum tuntas
Pagar dan MCK yang belum tuntas

Kepala Desa Padang Alang, Benyamin Animani dalam keterangan persnya kepada Wartawan di Kalabahi, pada Rabu 26 Juli 2023 menjelaskan, dirinya sangat prihatin dengan kondisi proyek pembangunan sekolah di desa-nya itu. Pasalnya, sejumlah item pekerjaan belum diselesaikan, dan ditinggalkan begitu saja oleh pihak pelaksana pekerjaan. Item pekerjaan yang belum selesai itu, yakni belum dipasangnya pintu dan jendela, MCK yang belum tuntas dikerjakan, dan sebagian pagar sekolah yang belum dibangun.

Selain itu, ungkap Beny, hal yang membuat dirinya prihati, yakni lapangan yang di cor telah rusak dititik tertentu. Diduga campuran cor-nya tipis. Dan masalah yang krusial berikutnya adalah bangunan sekolah di segel. Ini akibat pelaksana pekerjaan belum menyelesaikan pembayaran upah tukang dan material.

Beni ketika itu menyodorkan catatan upah tukang, material, dan utang kios yang belum dibayar oleh pelaksana pekerjaan yang totalnya mencapai puluhan juta rupiah.

"Kami mohon Dinas Pendidikan Kabupaten Alor ntuk turun tangan bangun komunikasi dengan pemerintah pusat untuk menyelesaikan persoalan pembangunan sekolah di desa," tandas Beny sambil mengatakan pihak sekolah dan sejumlah masyarakat telah menyiapkan laporan untuk datang ke Kalabahi untuk melaporkan masalah ini ke Dinas Pendidikan Kabupaten Alor.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x