Harga Anjlok, Warga Kamaifui-Alor Kompak Tidak Menjual Hasil Panen Vanili

- 3 Agustus 2023, 11:57 WIB
Buah vanili (Gambar Dokumen)
Buah vanili (Gambar Dokumen) /

Harga Anjlok, Warga Kamaifui-Alor Kompak Tidak Menjual Hasil Panen Vanili

MEDIA KUPANG- Warga atau petani vanili di desa Kamaifui, Kecamatan Mataru, Kabupaten Alor kompak tidak menjual hasil panen vanili untuk musim panen tahun ini.

Hal ini diakibatkan harga jual vanili saat ini anjlok atau harga turun drastis.

Kondisi ini disampaikan Kepala Desa Kamaifui, Efraim kepada MEDIA KUPANG di Kalabahi, pada Senin 31 Juli 2023.

"Kami sudah kompak untuk saat ini tidak menjual vanili, karena harga jatuh (turun) sehingga tidak menguntungkan bagi masyarakat," demikian penegasan Efraim.

Efraim mengatakan, vanili basah yang biasanya dijual dengan harga Rp500 ribu hingga Rp800 ribu perkilogram, namun untuk saat ini pembeli datang menawarkan dengan harga tertinggi Rp150 ribu perkilogram.

Untuk itu, kata Efraim, petani vanili di desanya itu setelah panen langsung melakukan proses pengeringan sendiri. Setelah itu baru menjual vanili kering agar masyarakat mendapatkan harga yang bagus.

"Kalau vanili kering kita belum cek harganya berapa, tetapi biasanya harga vanili kering dijual dengan harga perkilogram Rp1 juta hingga Rp5 juta," ungkap Efraim.

Efraim mengatakan, dirinya dan masyarakat tidak mengetahui penyebab mengapa harga vanili mengalami harga anjlok. Namun yang pasti jika harga jual vanili tidak menguntungkan petani, maka pihaknya di desa tidak akan menjualnya.

"Semua masyarakat di desa punya kebun vanili, dan kalau dikumpulkan semua sekitar 2 ton lebih," tambah Efraim.***

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x