Proyek DAK Pendidikan Tahun 2022 Di SD Padang Tenggara-Alor, Sekolah Sudah Dibongkar Pekerjaan Mandek

- 26 Agustus 2023, 19:18 WIB
Ini kondisi SD Padang Tenggara yang telah dibongkar dan pekerjaannya mandek
Ini kondisi SD Padang Tenggara yang telah dibongkar dan pekerjaannya mandek /

Proyek DAK Pendidikan Tahun 2022 Di SD Padang Tenggara-Alor, Sekolah Sudah Dibongkar Pekerjaan Mandek

MEDIA KUPANG- Proyek pembangunan rehabilitasi sekolah di Kabupaten Alor yang dibiayai Dana Alokasi Khusus (DAK) pendidikan tahun anggaran 2022 ternyata tidak berjalan mulus.

Buktinya ditemukan di SD Padang Tenggara di Desa Merdeka, Kecamatan Pantar Timur. Dimana 3 unit ruang kelas yang menjadi sasaran proyek rehabilitasi tersebut setelah dibongkar pada tahun 2022 lalu, namun hingga saat ini nasib pembangunan sekolah itu belum mencapai 10 persen. Bahkan yang terjadi telah mandek pekerjaan sekolah tersebut.

Imbasnya kegiatan belajar-mengajar disekolah tersebut tidak berjalan efektif.

Kepala Desa Merdeka, Omri Olang yang dihubungi MEDIA KUPANG dari Kalabahi, Ibu Kota Kabupaten Alor pada Jumat 25 Agustus 2023 membenarkan pekerjaan sekolah tersebut telah mandek. Sehingga pihaknya tengah mencari solusi untuk menyelesaikan proyek tersebut.

Menurut Olang, Pokmas sebagai pelaksana pekerjaan tersebut saat ini tengah mencari supplier untuk melanjutkan pekerjaan yang mandek tersebut. Pasalnya untuk melanjutkan pekerjaan tersebut harus ada modal, karena sisa anggaran dari proyek tersebut belum dapat dicairkan karena progresnya.

"Belum lama ini dari pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Alor datang melakukan pemantauan, dan membahas dengan pokmas dan desa untuk dapat menyelesaikan. Pokmas tengah mencari supplier untuk melanjutkan, dan untuk kegiatan pekerjaannya akan dilakukan oleh Jemaat yang ada didesa itu, namun jika tidak ada supplier maka kita berharap dari pihak Dinas dapat mencairkan anggaran agar kegiatan bisa dilanjutkan," tandas Olang.

Sementara itu salah seorang anggota Pokmas, Melki Dollu yang dihubungi MEDIA KUPANG tentang mandeknya pekerjaan tersebut mengungkapkan, awalnya pekerjaan ini dilaksanakan oleh tukang di kampung tersebut, namun kegiatan pekerjaannya baru beberapa persen terhenti karena satu dan dua hal.

Awal pelaksanaan pekerjaan tersebut, telah dicairkan anggaran sekitar Rp70 juta lebih dari pagu anggaran sekitar Rp300 juta lebih. Anggaran Rp70 juta lebih yang dicairkan itu, jelas Melki, dipakai untuk pembelian sejumlah bahan material termasuk dengan pembelian seng spandek dengan ukuran 0,25 yang harganya perlembar tidak salah sekitar Rp300 ribu atau Rp400 ribu lebih.

"Sejumlah Material telah dibeli, namun pekerjaan sudah mandek. Sampai sekarang belum dilanjutkan. Sementara anggaran Rp70 juta lebih telah terpakai untuk beli material, seperti pembuatan Kosen dan seng spandek, dan material lainnya," tandas Melki.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x