Nelayan Alor Tidak Merasakan Manfaat TPI Kokar, Proyek Mubasir Dan Dinilai Buang Uang Negara

- 3 November 2023, 04:56 WIB
Kondisi TPI Kokar saat ini
Kondisi TPI Kokar saat ini /

Nelayan Alor Tidak Merasakan Manfaat TPI Kokar, Proyek Mubasir Dan Dinilai Buang Uang Negara

MEDIA KUPANG- Proyek pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kokar di Kelurahan Adang, Kecamatan Alor Barat Laut (ABAL), Kabupaten Alor pada tahun 2018/2019 lalu sama sekali tidak dapat dimanfaatkan oleh nelayan dalam mendukung aktivitasnya.

Pasalnya bangunan yang pekerjaannya menelan anggaran sekitar Rp700 juta atau Rp800 juta dengan sumber anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) tersebut dibiarkan terbengkalai dan terkesan tidak terurus alias mubasir.

Bangunan TPI tersebut akhirnya hanya menjadi 'hiasan kumuh' karena kondisi bangunannya terlihat jorok di penuhi coretan-coretan tulisan di dinding temboknya, dan sejumlah orang menjadikan tempat menyimpan perahunya, serta tempat tongkrongan.

Pantauan Wartawan pada bulan Oktober 2023 lalu, kondisi bangunan TPI tersebut benar-benar memprihatinkan, selain dinding tembok ruangan dipenuhi coretan tulisan, kondisi lantainya juga terancam kerusakan.

Sejumlah warga di sekitar wilayah itu, Ibrahim, Musa, dan war yang ditemui Wartawan mengatakan, pihaknya heran dengan proyek pembangunan TPI tersebut.

Mereka merasa heran karena kondisi bangunan TPI sejak dikerjakan sekitar tahun 2018 lalu tidak pernah difungsikan oleh Pemerintah untuk kebutuhan nelayan. Malah yang terjadi, meski tidak pernah difungsikan, namun ada perbaikan beberapa tahun lalu pada bagian kamar WC yang rusak setelah dibangun.

"Kami pikir percuma saja TPI yang dibangun tersebut. habis bangun, tidak dimanfaatkan, dan dibiarkan rusak kemudian perbaiki lagi," ungkap mereka.

TPI Kokar
TPI Kokar

Salah seorang aktivis yang juga ikut memantau bangunan TPI itu, Steven ketika itu menyampaikan kekesalannya. Menurutnya, pemerintah hanya buang-buang uang negara dengan proyek tersebut, kemudian tidak dimanfaatkan.

Steven mengatakan, usulan pembangunan proyek ini tentu dengan alasan untuk kebutuhan nelayan atau atas nama rakyat, tetapi setelah dibangun nelayan atau masyarakat tidak pernah merasakan manfaatnya.

Halaman:

Editor: Okto Manehat


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x