Wagub NTT Nyatakan Perang Lawan Corona di Kota Kupang, Begini Kondisi Terkini Belu

27 Januari 2021, 19:42 WIB
Rapat koordinasi dalam rangka penguatan sinergi Pemprov NTT dan Pemkot Kupang dalam penanganan kasus covid-19 di ruang rapat Kantor Gubernur NTT, Rabu 27 Januari 2021 /Royan B/PKP Kota Kupang

MEDIA KUPANG - Kasus covid-19 di Kota Kupang makin bertambah dari hari ke hari, data terakhir sudah mencapai 47,8 persen dari total 4.446 kasus di seluruh NTT.

Kondisi ini mendapat atensi dari Pemerintah Provinsi untuk turun tangan membantu menangani covid-19.

Wakil Gubernur NTT, Josef Nae Soi menyatakan kondisi ini sudah sangat darurat, karena itu, dirinya memastikan mulai besok siap turun langsung membantu penanganan covid 19 di Kota Kupang.

Kepastian tersebut disampaikannya pada rapat koordinasi dalam rangka penguatan sinergi Pemprov NTT dan Pemkot Kupang dalam penanganan kasus positif covid 19 di Kota Kupang, yang berlangsung di ruang rapat Kantor Gubernur NTT, Rabu 27 Januari 2021.

Menurutnya Pemerintah Provinsi NTT siap memberikan dukungan baik berupa petugas Satpol PP untuk penertiban juga kebutuhan lain terkait penanganan Covid-19.

Pemprov NTT juga siap membantu kebutuhan oksigen yang mulai menipis di Kota Kupang, tentunya disesuaikan dengan kemampuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Wagub juga minta Pemkot Kupang untuk segera menginventarisi kebutuhan apa saja terkait penanganan covid 19 yang bisa mereka minta ke pemerintah pusat.

Menurutnya, kebetulan saat ini Gubernur masih berada di Jakarta dan bisa membantu mengkomunikasikannya dengan Menteri Kesehatan.

Sebagai komandan covid 19 di NTT, menggantikan Gubernur yang masih berada di luar daerah, Wagub meminta semua pihak untuk tidak main-main dengan upaya ini.

“Kota Kupang ini sudah tanggap darurat luar biasa. Mulai besok saya akan turun ke Kota Kupang. Tidak ada alasan lagi, mari kita berperang, bila perlu dengan cara paksa, tidak ada kompromi,” tegas Wagub yang baru saja sembuh dari covid-19 ini.

Selain soal dukungan petugas Pol PP untuk penertiban dan bantuan oksigen, Wagub yang beberapa hari lalu baru saja dinyatakan sembuh dari Covid-19 itu menekankan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian semua pihak.

Di antaranya soal vaksinasi kepada para tenaga medis. Menurutnya, Menteri Kesehatan baru saja meneleponnya dan menginformasikan bahwa NTT sangat terlambat untuk divaksin.

Karena itu Wagub secara tegas minta untuk segera melakukan vaksinasi kepada para tenaga medis, bila perlu secara paksa, kecuali bagi mereka yang tidak memenuhi syarat untuk divaksin.

Pada kesempatan yang sama, Wagub juga minta kepada Dinas Sosial melalui Tagana untuk membagi masker kepada warga di sejumlah tempat umum.

Selain itu Wagub juga membahas soal pentingnya perhatian kepada masyarakat kurang mampu yang saat ini terpaksa melakukan isolasi mandiri di rumah.

Untuk itu dia minta Pemkot Kupang melakukan koordinasi dengan para tokoh agama yang bisa membantu mempermudah menginventarisi jemaatnya.

Dia berharap dalam minggu ini sudah ada langkah konkret terkait semua upaya penanganan Covid-19 ini.

Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay, pada kesempatan yang sama atas nama Wali Kota Kupang beserta jajarannya menyampaikan terima kasih untuk Pemprov NTT yang telah memberikan perhatian khusus terhadap penanganan covid 19 di Kota Kupang.

Pemerintah Kota Kupang sendiri telah mengeluarkan kurang lebih 16 peraturan yang tertuang dalam Surat Edaran Wali Kota.

Sayangnya, kata Funay, masih terdapat masyarakat Kota Kupang yang kurang memiliki kesadaran terhadap protokol kesehatan bahkan menganggap covid 19 ini hanya sakit biasa.

Bahkan dalam operasi penertiban yang dilakukannya bersama para pejabat di Pemkot Kupang malam tadi masih ada warga yang menolak dan mengajak berdebat.

Diakuinya Pemkot Kupang membutuhkan dukungan Pemprov NTT dalam usaha bersama pencegahan penyebaran covid 19.

Selain dukungan petugas untuk penegakkan protokol kesehatan, Sekda Kota Kupang juga mengakui saat ini Pemkot Kupang tengah mengupayakan tempat isolasi bagi para pasien positif yang tidak tertampung di rumah sakit.

Besar harapannya, Pemprov NTT bisa memberdayakan Balai Diklat dan Balai Pendidikan Kesehatan milik Pemprov NTT untuk dijadikan sebagai tempat isolasi.

Selain dukungan Pemprov NTT, Sekda juga sangat mengharapkan dukungan aparat keamanan, terutama saat proses penguburan pasien positif covid 19 secara protokol kesehatan.

Menurutnya masih banyak warga, pihak keluarga yang menolak bahkan beberapa mengeluarkan kata-kata kasar hingga melakukan tindak kekerasan kepada para petugas ketika hendak melakukan prosedur penguburan pasien secara protokol covid 19.

Karena itu sangat diharapkan kehadiran para petugas keamanan untuk menertibkan kendala tersebut.

2.176 Orang Positif

Sekda Provinsi NTT, Ir. Benediktus Polo Maing dalam pemaparannya menyampaikan, berdasarkan data per 25 Januari 2021 dari total 4.446 jumlah pasien positif covid 19 di NTT, 2.176 orang atau 47,8 persen di antaranya berada di Kota Kupang.

Dari jumlah 123 tambahan kasus positif di NTT pada hari itu, 40 orang atau 32 persen di antaranya berasal dari Kota Kupang.

“Jika jumlah pasien positif covid 19 di Kota Kupang bisa ditekan secara maksimal maka penurunan di tingkat provinsi NTT bisa mencapai 50-an persen,” tambahnya.

Pertemuan hari ini menurutnya bertujuan untuk menyikapi kondisi peningkatan kasus positif covid di NTT yang cukup luar biasa, terutama di Kota Kupang.

Rapat koordinasi ini membahas apa yang perlu disikapi bersama dan mendiskusikan rencana tindak lanjut penanganan covid 19 di NTT, khususnya di Kota Kupang.

Turut hadir mendampingi Sekda Kota Kupang, serta sejumlah pejabat pemkot.

Belu Tambah 25 Kasus

Dari Kabupaten Belu Perbatasan RI-RDTL dilaporkan ada tambahan sebanyak 25 Kasus covid-19.

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Belu dalam update data monitoring dari wilayah kerja 17 Puskesmas yang tersebar di 12 Kecamatan hingga Rabu, 27 Januari 2021 Pukul 15:00 WITA menyebutkan:

Pelaku perjalanan hingga saat ini mencapai 3.204 orang, yang sedang dalam pemantauan sebanyak 20 orang.

Kasus kontak erat, sebanyak 470 orang dan dari jumlah itu, sebanyak 66 orang sedang dalam pemantauan dan tersebar di Kecamatan Lamaknen, Tasifeto Timur, Kota Atambua, Atambua Barat, Atambua Selatan dan Tasifeto Barat.

Kasus terkonfirmasi total 183 orang, masih tersisa 119 Kasus yang merupakan Penambahan 25 Kasus pada hari ini.

183 orang ini, demikian satgas, semuanya melakukan isolasi mandiri dan tersebar di Kecamatan Kota : 36 Kasus (Tambah 8 Kasus - Isolasi Mandiri), Kecamatan Atambua Barat : 45 Kasus (Tambah 8 Kasus - Isolasi Mandiri), Kecamatan Atambua Selatan : 25 Kasus (Tambah 7 Kasus - Isolasi Mandiri), Kecamatan Lasiolat : 2 Kasus (Isolasi Mandiri)

Selanjutnya Kecamatan Kakuluk Mesak : 5 Kasus (Tambah 1 Kasus - Isolasi Mandiri), Kecamatan Tasifeto Barat : 3 Kasus (Tambah 1 Kasus - Isolasi Mandiri), Kecamatan Lamaknen : 1 Kasus (Isolasi Mandiri), Kecamatan Tasifeto Timur : 3 Kasus (Isolasi Mandiri)

Kasus probable sebanyak 8 dengan rincian, Kecamatan Atambua Barat : 1 Kasus, Kecamatan Atambua Kota : 4 Kasus, Kecamatan Atambua Selatan : 1 Kasus, Kecamatan Tasifeto Barat : 1 Kasus, Kecamatan Kakuluk Mesak : 1 Kasus.

"Sampai dengan hari ini Total Rapid Antigen Reaktif sebanyak 362, sedangkan total SWAB 795 dengan hasil 580 negatif, 183 positif dan 32 Sampel Menunggu Hasil dan yang menjalani perawatan di Ruang Isolasi RSUD Mgr. Gabriel Manek, SVD sebanyak 7 Pasien," demikian data gugus tugas Kabupaten Belu. ***(PKP)

Editor: Royan B

Tags

Terkini

Terpopuler