Alvons Gorang, Pemimpin Muda Alor Yang Memiliki Pikiran Besar

18 Januari 2022, 10:04 WIB
Alvons Gorang (mengenakan toga) bersama Brigjen Johni Asadoma dan Gabriel Beribina (DPRD NTT) /

 

MEDIA KUPANG - Nama lengkapnya Alvonso Gorang, S.Sos, MM, sehari-hari dipanggil Alvons, namun ada juga yang menyapanya dengan nama Fanni. Alvons merupakan seorang akademisi dan dikenal masyarakat di Bumi Kenari (julukan bagi Kabupaten Alor) sebagai Rektor Universitas Tribuana (Untrib) Kalabahi, sebuah Universitas yang berada di Kabupaten Alor, Provinsi NTT di batas negeri Indonesia dan Negara Republik Demokratik Timor Leste.

Alvons saat ini berusia 42 tahun, dan terbilang masih muda jika disandingkan dengan jabatan yang diembannya sebagai seorang Rektor di sebuah Universitas dengan jumlah mahasiswanya mencapai 1.000 orang lebih dan sekitar 100 dosen dan pegawai yang mengabdi di lembaga itu.

Karena jabatan yang diembannya itu, sehingga bagi orang yang belum mengenalnya canggung untuk tegur-sapa dan berkomunikasi dengannya. Namun sesungguhnya apabila telah mengenalnya maka keakraban akan tercipta, berbagai hal akan diperbincangkan baik masalah sosial, lingkungan, kesehatan, olahraga, politik, apalagi tentang dunia kepemudaan dan milineal, tekhnologi, pendidikan dan ekonomi yang menjadi basicnya.

Ketika telah terlibat obrolan dengannya, semakin lama semakin menarik, pikiran-pikiran bernas, inovatif, dan motivasi lancar keluar dari otak kepalanya. Gaya bicaranya pun menunjukkan keintelektualannya karena tersistematis, terukur, dan setiap biji perkataan yang keluar dari mulutnya mengandung makna yang berarti. Alvons juga dalam berdikusi tidak egois, setiap pendapat orang lain dihargai, demikian pula cara dia merespon pendapat lawan bicaranya dengan santun dalam bicaranya.

Gambaran tentang pria kelahiran Kalabahi 15 Agustus 1978 ini bukan berlebihan, namun potensi kepribadian yang dimilikinya itu linear dengan hasil kerjanya sebagai seorang Rektor. Secara pelan namun pasti perkembangan di dunia Kampus Untrib, mulai dari pengembangan SDM, pembangunan sarana-prasarana, pembangunan mutu pendidikan bagi mahasiswa, hingga kesejahteraan bagi Dosen dan tenaga pendukung lainnya terus dilakukan.

Kendati dengan berbagai terobosan yang dilakukan oleh Rektor-Rektor sebelumnya dan dilanjutkan oleh Alvons dengan upaya-upaya percepatan atau lompatan-lompatan perubahan sehingga kehadiran Untrib telah mendapat pengakuan baik di dalam daerah,di skala regional, dan nasional, namun suami dari Almarhumah Pdt. Heppy Nenotek dan ayah dari Yerri dan Yeni ini terus bergumul agar Untrib ke depannya setidaknya dapat sejajar atau memiliki akreditas unggul dengan Perguruan Tinggi besar lainnya.

Obsesi Alvons ini merupakan mimpi dan impian dari dirinya sebagai seorang anak Alor yang harus diraih demi membangun kampung halamannya, tanah kelahirannya Alor tercinta. Mimpi dan impian ini bahkan sudah tertanam dalam jiwa dan raganya, ketika ia memulai berkarier di Kampus Untrib yang memiliki keterbatasan ketika itu.

Dalam sebuah obrolan santai bersama Sang Rektor Alvons pada Sabtu 15 Januari 2022 di Kampus Untrib, ia menceriterakan tentang perjalanan panjang dirinya bersama Untrib mulai "nol" keberadaan kampus tersebut hingga saat ini.

Menurut Alvons, dirinya sangat memahami benar hadirnya kampus ini hingga keberadaan saat ini. Alvons bergabung dengan Untrib setelah dirinya menamatkan jenjang S1 di Jurusan Niaga, Fakultas Fisip Undana Kupang pada tahun 2002. Ketika dirinya pulang ke Alor bersamaan dengan mulai berdirinya Untrib, dan dirinya langsung mengabdi sebagai pengajar bersama beberapa orang Dosen lainnya, hingga melewati proses anak tangga dirinya dipercayakan memimpin lembaga PT tersebut.

Alvons mengatakan, apa yang dilakukannya karena motivasi semangat dan memiliki rasa cinta terhadap tempat pengabdiannya dan kampung halamannya ini. "Ketika itu memang ada tawaran untuk menjadi PNS, namun saya lebih memilih ke dunia kampus. Ketika bergabung dengan Untrib, kita mulai dari "Nol". Saya dengan teman-teman ketika itu merasakan betul seperti apa di lingkungan atas tingkat pengakuan orang terhadap Untrib yang serba kekurangan. Namun saat itu kita tidak patah arang, tetapi itu menjadi motivasi kami dan saya berpikir bahaimana kita harus terlebih dahulu memiliki kebangaan atas Untrib sehingga timbul percaya diri. Ternyata dengan berjalannya waktu dan pengabdian dari orang-orang yang mencintai kampus ini sehingga dengan berjalannya waktu Untrib diibaratkan mulai berkecambah, bertumbuh, bertunas dan akhirnya berbuah dengan datangnya pengakuan dari berbagai pihak.

Alvons mengatakan, Untrib saat ini telah memiliki pengakuan baik masyarakat dan pihak luar, namun hal tersebut bukan menjadikan dirinya berpuas diri, tetapi apa yang didapatkan itu sebagai sebuah tantangan sebagai motivasi bagi semua civitas akademika untuk lebih membesarkan lagi universitas tersebut yang memiliki posisi tawar dan menjadikan Untrib sebagai sebuah PT yang berkualitas di wilayah batas NKRI ini.

Untuk itu, ungkap Alvons, pihaknya mulai terus bergerak atau menciptakan iklim perkuliahan yang nyaman dengan metode-metode yang berkualitas, mulai menyiapkan sarana-prasarana kuliah dan tempat kerja yang representative, dan bagaimana meningkatkan SDM pengajar, serta bersama Yayasan terus berpikir tentang kesejahteraan Dosen dan pegawai, termasuk kesehatan dan hari tua mereka.

"Kami saat ini tengah berupaya agar dosen terus mengembangkan hasil karyanya baik secara kualitas maupun kuantitas, sehingga alokasi anggaran untuk riset diperkuat. Kita juga terus mengembangkan SDM, dan target kami sedapat mungkin di tahun 2024 paling kurang 1 prodi ada 2 orang Doktor atau Kandidat Doktor. Dan satu harapan saya, ketika saya mengakhiri masa jabatan sebagai Rektor, maka semua Prodi di Untrib sudah terakreditasi nilai B atau sangat baik. Kita juga terus meningkatkan proses akademik, dan tengah melengkapi sarana dan prasarana seperti pembangunan laboratorium terpadu, dan di tahun 2022 ini tengah menyiapkan sebuah Kantor Pusat yang representative agar performa atau tampilan kampus ini lebih bagus," ungkap Alfons sambil menyatakan syukur dan terimakasih kepada Dosen, pegawai dan Yayasan yang memiliki semangat dan pengabdian yang tinggi guna membawa Untrib menuju PT yang maju.

 

Jejak Langkah Alvons Gorang

Sekelumit tulisan tentang obsesi, mimpi dan impian Rektor Alvons Gorang ini dinilai belum pas apabila tidak mengenal tentang siapa sebenarnya Alvons Gorang atau tentang profil identitasnya.

Alvons Gorang ketika tengah mengamati kebun tomat yang dikembangkan di kebun Kampus Untrib

Nah ini profil singkat tokoh muda Alor ini, Alvons Gorang lahir di Kalabahi 42 tahun silam lalu atau tepatnya 15 Agustus 1978. Alvons dalam riwayat pendidikannya menamatkan SD GMIT Adang-Kalabahi, kemudian melanjutkan sekolahnya di SMP Negeri I Kalabahi, dan berikutnya tamat SMA Negeri I Kalabahi. Selepas SMA, Alvons melanjutkan ke jenjang pendikan tinggi di Fisip Undana Kupang jurusan Ilmu Niaga dan diwisuda pada tahun 2002.

Kelar kuliah, Alvons pulang ke Alor dan langsung bergabung dengan Untrib yang saat ini baru dibuka. Alvons dengan pengalaman ilmu yang didapatnya di bangku kuliahnya itu kemudian mengabdi sebagai Dosen Ekonomi di Untrib. Setahun Alvons mengajar, di tahun 2003 Untrib dibawah pimpinan Rektor Dina Takalapeta Meller, S.Th melantiknya sebagai Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi Untrib.

Disela-sela kesibukannya sebagai Dosen dan memiliki kemampuan manajemen ekonomi dan keuangan yang bagus sehingga pada tahun 2006-2009 Alvons mendapat tugas tambahan dari Pemerintah Kabupaten Alor untuk mengurus Perusahaan plat merah PDMH (Perusahaan Daerah Mutiara Harapan) sebagai Direktur Keuangan. Setelah melaksanakan tugas itu selama tiga tahun, Alvons kemudian diberikan tanggungjawab lebih besar yaitu diangkat sebagai Direktur Utama PDMH. Meski beban kerja dan tanggungjawabnya semakin besar, namun sebagai Dosen, Alvons tetap mengatur waktu sebaik mungkin untuk mengajar.

Alvons memimpin perusahaan tersebut sejak tahun 2009 hingga 2011, dan kemudian Alvons diganti dengan Direktur yang baru, Bapak Sandi illu. Meski demikian Alvons tetap dipertahankan di perusahaan itu dengan kembali menjadi Direktur Keuangan. Dalam perjalanan waktu Alvons mengundurkan diri dan menata kariernya dengan melengkapi ilmu pengetahuannya melanjutkan study S2 di Universitas Dr. Sutomo Surabaya hingga meraih Magister Sarjana pada tahun 2013.

Habis S2 Alvons kembali ke Untrib sebagai tenaga pengajar, dan dalam tahun yang sama Alvons diangkat menjadi Wakil Rektor I hingga tahun 2016. Karier Alvons terus menanjak, dimana Alvons ditahun 2016 dipercayakan menjadi Rektor Untrib untuk masa jabatan 2016-2021, dan jabatan ini masih dipercayakan untuk periode keduanya masa bhakti 2021-2025.

Selain didunia kerja dan dunia pendidikan, Alvons dikenal masyarakat sebagai seorang mantan aktivis organisasi. Bahkan dapat dikatakan jiwa leadershipnya semakin dibentuk saat ditempa dalam berbagai kegiatan organisasi. Dalam pengalaman di organisasi, Alvons tercatat pernah mengemban tugas sebagai pengurus Komisariat GMKI ketika masih kuliah, bersamaan dengan itu juga mengurus organisasi kampus BEM, dan setelah kembali ke Alor masyarakat dilingkungannya mempercayakannya sebagai Ketua Karang Taruna di Adang Buom, kemudian di organisasi Gereja Alvons di pilih untuk memimpin Ketua Pemuda GMIT Klasis ABAL (ketika itu Klasis ABAL dan Kabola masih bergabung), selanjutnya menjadi Ketua GAMKI Kabupaten Alor.

 

Nama Alvons Disebut Sebagai Bacalon Bupati Alor 2024

Rekam jejak perjalanan hidup, baik karier maupun kegiatan sosial yang diemban Alvons Gorang bak bunga harum semerbak. Penilaian sukses "tangan dinginnya" meramu Untrib dan berhasil "menyelamatkan" PDMH yang saat itu hampir kolaps kemudian kembali tegak berdiri dan menghasilkan omzet Rp 1, 1 miliar, serta aktif dalam berbagai kegiatan organisasi ini tentu mendapat pengakuan atau simpatik dari sebagian masyarakat di bumi Nusa Kenari.

Baliho Alvons Gorang

Apa yang ditabur oleh Alvons Gorang dalam rekam jejaknya ini, memantik sejumlah orang di Kota Kalabahi mulai melakukan karkulasi atau hitung-hitungan dalam politik lokal di Kabupaten Alor menuju Pilkada tahun 2024 pasca kepemimpinan Bupati, Drs. Amon Djobo dan Wakil Bupati, Imran Duru.
Alvons dinilai sebagai pemimpin muda Alor yang memiliki pikiran besar untuk memajukan daerah ini.

Atas penilaian itu sehingga sejumlah orang yang menyebutkan diri sebagai simpatisan dan relawan Alvons Gorang mulai mengibarkan bendera sosialisasi, baik melalui baliho, media sosial dan media massa. Mereka memperkenalkan Alvons Gorang sebagai salah satu figur ideal yang layak memimpin Kabupaten Alor untuk periode pemerintahan daerah tersebut berikutnya.

Tentu, gerakan dan gebrakan yang dilakukan oleh simpatisan dan relawan ini apakah sudah diketahui oleh Alvons Gorang?. Mari kita simak isi hati Alvons Gorang.

"Apa yang terjadi dengan ada sebagian orang yang memberikan perhatian dan simpatik kepada saya, itu merupakan sebuah dinamika hidup dan merupakan hak mereka. Tetapi tentunya dengan gerakan yang mereka lakukan ini, saya melihat sebagai sebuah kepercayaan. Di satu sisi saya menyadari bahwa saat ini saya masih menjabat sebagai seorang Rektor yang memiliki tanggungjawab besar dalam mencerdaskan anak bangsa, sehingga ditengah kepercayaan itu saya terus mengabdi untuk membangun Untrib membangun generasi bangsa ini, generasi daerah ini yang orang tuanya menitipkan kepada kami untuk masa depan generasi yang ada," ungkap Alvons Gorang.

Menurutnya, kepercayaan yang diberikan kepadanya memang bertumbuh secara alamiah, namun jujur energinya masih diarahkan untuk pengembangan kampus. Sehingga dirinya ibarat air yang mengalir, biar semua yang ada berjalan secara alamiah.

Ketika ditanya apakah kepercayaan yang ada dia terus bertumbuh dan semakin menguat pada moment mendekati Pilkada nanti, Alvons mengatakan, intinya dirinya untuk saat ini tetap arahkan jiwa dan raganya untuk kampus, namun apabila nanti saat dirinya telah berada diakhir jabatannya sebagai Rektor, apabila kepercayaan yang ada semakin kuat dan memang itundukungan murni, tentu bagi semua anak Alor ingin membangun lebih bagi daerahnya, namun tentu akan dilihat dari kesempatan yang ada.

"Terimakasih ya bagi semua orang yang berpikir positif bagi saya, dan terimakasih bagi mereka yang telah memperkenalkan saya melalui berbagai media yang ada," ucap Alvons Gorang.***

Editor: Okto Manehat

Tags

Terkini

Terpopuler