Renungan Harian Katolik Minggu 20 Maret 2022, Masih Ada Kesempatan Untuk Bertobat

20 Maret 2022, 07:56 WIB
RD. Maxi Un Bria /Royan B/Media Kupang

Renungan Harian Katolik, Minggu 20 Maret 2022
Masih ada kesempatan untuk bertobat

RD. Maxi Un Bria
Lukas 13 :1-9

Refleksi historis tentang perjalanan Bangsa Israel keluar dari Mesir, kembali mengingatkan kita tentang kasih Allah kepada Bangsa Israel melalui Musa sebagai pemimpin mereka.

Sabda Allah “ Aku adalah Sang Aku “. Katakanlah kepada Bangsa Israel bahwa “ Sang Aku” telah mengutus aku kepadamu.

Meski demikian, dalam perjalanan, sebagian dari Orang Israel bersungut-sungut dan tidak setia kepada Allah dan Musa.

Mereka menyembah allah lain dan berpaling dari Allah.

Akibatnya banyak dari mereka yang mengalami penderitaan dan kebinasaan.

Salah satu dosa yang dibuat bangsa Israel yakni menciptakan allah sendiri dan menyembah berhala.

Mereka melakukan hal yang sama sekali tidak dianjurkan karena bertentangan dengan Sepuluh Perintah Allah (The Ten Commandements).

Sebagaimana bunyi Perintah pertama dan utama “ Sembahlah Tuhan Allahmu”.


Pada zamankini, Rasul Paulus mengingatkan orang Korintus dan kita untuk belajar dari pengalaman bangsa Israel.

Bahwasannya “ aku mau supaya kamu mengetahui dan mengingat bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah awan dan bahwa semua mereka telah melintasi laut “( I Kor 10 : 1).

Kita diingatkan agar berhati-hati dan tetap berdiri teguh dalam iman.

Tidak menganggap diri sudah mantap dalam iman dan pengetahuan tentang Allah, diri dan sesama.

“ Sebab itu siapa yang menyangka bahwa dirinya teguh berdiri, hati-hatilah supaya jangan jatuh” ( Korintus 10: 12 ).


Injil hari ini kembali menegaskan kasih dan kesabaran Allah terhadap manusia yang berdosa.

Allah selalu memberi kesempatan bagi manusia untuk bertobat, meninggalkan yang buruk dan melakukan yang baik dalam hidup.

Pertobatan dan perubahan hidup dapat menghasilkan buah-buah kebaikan; sukacita iman, damai sejahtera dan capaian-capaian tertentu sebagai anugerah kasih dan berkat dari Allah bagi hidup.

Kesabaran dan pengampunan Allah terhadap manusia yang berdosa dianalogikan dengan sikap pemilik kebun anggur yang sabar mengolah dan memperhatikan pohon anggur yang tidak berbuah. Ia sabar dan optimis akan terjadi perubahan.


Sebagaimana dinarasikan, sekalipun sudah tiga tahun pohon anggur tidak berbuah dan terancam akan ditebang namun pengurus kebun anggur optimis dengan mengatakan “ Tuan biarkanlah dia tumbuh setahun ini lagi.

Aku akan mencangkul tanah disekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan akan berbuah, Jika tidak tebanglah ! ” ( Lukas 13:8-9).

Demikianlah sikap Allah yang selalu memberi kesempatan bagi manusia berdosa untuk bertobat dan berbuahkan kebaikan dalam hidup Salve. ***

Editor: Royan B

Tags

Terkini

Terpopuler