Miris! Warga Desa di Kabupaten Belu Ini Harus Pikul Motor saat Lewati Jembatan Hedibesi

28 Maret 2022, 21:46 WIB
Warga Desa Faturika saat memikul motor melewati Jembatan Hedibesi /Media Kupang Anselmus Tallo/

MEDIA KUPANG - Hujan yang masih terus mengguyur wilayah Kabupaten Belu membuat warga di Desa Renrua, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu kesulitan melewati jembatan Hedibesi.

Hujan yang menyebabkan banjir memaksa warga pengguna akses jalan di wilayah itu harus memikul kendaraan mereka saat hendak melewati kali Hedibesi.

Meski, sebenarnya ada jembatan di kali Hedibesi tersebut, namun jembatan yang dibangun tidak sanggup menahan gempuran banjir bandang yang terjadi.

Baca Juga: Tak Hanya Lusianus, WK di Fatubenao Juga Beri Pinjaman Puluhan Veteran

Akibanya, warga yang melintas menggunakan kendaraan roda dua harus gotong royong memikul kendaraan mereka melewati lokasi jembatan itu.

Jolita Arakat, salah satu warga Desa Renrua kepada Media Kupang, Senin 28 Maret 2022 mengatakan, kondisi jembatan tersebut sangat membahayakan para pengguna jalan. Apalagi disaat musim hujan seperti saat ini.

“ Kondisi jembatan ini sangat memprihatinkan ketika hujan turun, kita akan setengah mati saat melintas menggunakan motor, apalagi kalau mobil ini sangat tidak menjamin untuk kita melintas. Kalaupun kita melintas yang jelas kendaraanya kita ramai-ramai untuk angkat”.ungkap Jolito arakat yang kerab disapa Oto Arakat ini.

Selain ancaman banjir di Jembatan Hedibesi, masyarakat di beberapa lokasi seperti Dusun Hedibesi, Taluru, Lonis, Lalere dan Tarutu kesulitan dengan akses jalan yang masih terbilang jauh dari jalan pada umumnya. Dimana jalan di wilayah itu hanya pengerasan dengan sertu yang menggunakan sertu tanah isi, sehingga membuat jalan tersebut dipenuhi banyak lumpur.

Baca Juga: Janji Bank NTT Atambua Kepada Pemuda Faturika Dipertanyakan, Anggota DPRD Belu Ikut Bicara

“ Ya, masyarakat di beberapa titik ini yang jelas musim hujan tiba bukan hanya sengsara karena banjir bandang di kali Hedibesi saja tetap ada jalan di beberapa titik yang hanya menggunakan sertu tanah isi yang membuat lumpur dan licin seketika hujan turun” jelas Ito Arakat.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Desa Renrua Hendrikus Mau membenarkan jika kondisi ruas jalan di Desa Renrua yang berbatasan langsung dengan kabupaten Malaka ini tidak memungkinkan untuk bisa dilalui oleh kendaraan jika hujan tiba.

Meski begitu,menurutnya, masih ada warga yang nekad melakukan perjalanan walaupun harus memikul kendaraan sekaligus jika ingin melewati jembatan Hedibesi.

“ Kondisi jembatan yang tidak memungkinkan masyarakat melintas saat hujan dan kita mau melintas menggunakan kendaraan roda dua tentunya kita ramai-ramai angkat. ujar Hendrikus.

Endik Mau menjelaskan lagi bahwa lebih memprihatinkan saat anak-anak hendak ke sekolah. Dengan kondisi jembatan yang tidak bisa dilalui saat musim hujan ini membuat para murid sekolah harus absen mengikuti kegiatan belajar mengajar.

" Padahal mereka adalah generasi penerus bangsa dan negara ini” imbuhnya.

Kondisi itu, Hendrikus meminta agar ada perhatian serius dari pemerintah Kabupaten. Ia berharap dalam waktu dekat pemerintah Kabupaten bersama pemerintah desa bersama - sama mencari solusi agar kondisi jembatan Hedibesi bisa dapat diperbaiki sehingga akses warga bisa kembali normal meski musim hujam sekali pun.***

Editor: Marselino Kardoso

Tags

Terkini

Terpopuler