Sandiaga Kepada Pengusaha : Kita Harus Beralih dari Kompetisi ke Kolaborasi

- 23 Februari 2021, 23:24 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno kepada para pengusaha dalam acara NGOPREK (Ngobrol Bareng Pelaku Ekonomi Kreatif)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno kepada para pengusaha dalam acara NGOPREK (Ngobrol Bareng Pelaku Ekonomi Kreatif) /Foto : Antara Media Kupang/

MEDIA KUPANG - Di masa pandemi Covid -19 yang saat ini sedang mewabah ke seluruh pelosok tanah air, Sandiaga Uno mengajak agar para pelaku usaha mulai beralih dari kompetisi ke kolaborasi.

Sandiago yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini menuturkan hal tersebut patut dilakukan agar masa depan para pelaku usaha dapat segera membaik ditengah ancaman covid -19 ini.

Hal ini disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno kepada para pengusaha dalam acara NGOPREK (Ngobrol Bareng Pelaku Ekonomi Kreatif) yang dilakukan secara hybrid, di Balairung Soesilo Soedarman, Jakarta, Selasa 23 Februari 2021.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Food Estate di Sumba Tengah NTT

"Do whatever we can, karena sekarang kita harus beralih dari kompetisi ke kolaborasi, ‘if you can not beat them, ‘you join’, ‘collaborate’, hal ini dilakukan untuk ‘survive’ di masa pandemi ini.

"Untuk itu, sebagai pemerintah,kita perlu mendengar keluh kesah serta masukan dari pelaku usaha agar masalah atau hambatan yang dihadapi dapat diidentifikasi dan diselesaikan dengan cepat dan akurat,” ujarnya dikutip dari Antara Selasa 23 Februari 2021.

Pada 2019, sektor ekonomi kreatif menyerap sekitar 17 juta tenaga kerja.

Dari data tersebut, menunjukkan bawah Indonesia memiliki potensi yang besar dalam bisnis ekonomi kreatif.

Baca Juga: Presiden Jokowi Tinjau Food Estate di Sumba Tengah NTT

“Untuk itu, kita harus gerak cepat dan gerak bersama dalam merumuskan berbagai kebijakan.Sehingga bisa menciptakan mata pencaharian bagi pelaku industri kreatif Indonesia,” kata Sandiaga

Sementara, Ketua Asosiasi Komik, Faza Meonk, mengatakan pandemi ini tentu memberikan dampak yang luar biasa terhadap industri komik, khususnya komik cetak. Akan tetapi, industri komik saat ini telah banyak memanfaatkan komik berbasis digital.

Namun, yang menjadi permasalahannya adalah rata-rata platform komik digital ini bukan dari Indonesia, jadi Indonesia tidak memiliki kendali terhadap perkembangan komik di platform digital.

Di Indonesia sendiri pernah mempunyai platform komik digital yang bernama Ciayo, tapi karena pandemi platform tersebut tutup. Hal ini sangat disayangkan mengingat perkembangan arus digital saat ini sangat pesat.

Jika dimanfaatkan dengan baik, industri komik ini juga bisa dikembangkan ke dalam IP (Intelectual Product),
karakter yang ada di dalam komik bisa dijadikan sebagai merchandise, game, animasi, hingga menjadi daya tarik wisata.

Ia berharap pemerintah bisa lebih memperhatikan IP dan memberikan regulasi terkait IP, karena IP merupakan “core” industri
kreatif yang dapat diturunkan ke berbagai macam subsektor.

“Semoga kita bisa bersinergi bersama terutama temen-temen di industri kreatif, karena saya
selalu yakin dengan IP based ini merupakan sebuah strategi yang baik untuk menyebarkan budaya dan pariwisata Indonesia,” ujar Faza.***

<

Editor: Marselino Kardoso

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x