Elektabilitas Capres 2024, Ridwan Kamil Pepet Prabowo dan Ganjar Pranowo

- 15 Maret 2021, 20:03 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membahas pemulihan ekonomi bersama Kepala OJK Wimboh Santoso di Gedung Pakuan Bandung, Sabtu 13 Maret 2021.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membahas pemulihan ekonomi bersama Kepala OJK Wimboh Santoso di Gedung Pakuan Bandung, Sabtu 13 Maret 2021. /Humas Jabar/Yogi P/

MEDIA KUPANG - Hasil survei Maret 2021 menunjukkan peningkatan elektabilitasi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dalam bursa calon presiden 2024. Nama Ridwan Kamil mendadak meroket. 

Sempat bercokol di angka 7-8 persen pada November 2020, elektabilitas Ridwan Kamil meningkat dua kali lipat pada Maret 2021. Ridwan Kamil tercatat berada di peringkat kedua dengan raihan 14,1 persen.

Sementara di urutan pertama ada nama Prabowo Subianto (20,4 persen) dan di peringkat kedua ada nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (13,5 persen). Hasil ini merupakan penelitian IndEX Research yang dilakuan pada 25 Februari-5 Maret 2021 dengan melibatkan 1.200 responden perwakilan seluruh Indonesia.

Peneliti IndEX Research Hendri Kurniawan mengatakan, fenomena survei pada Ridwan Kamil cukup menarik mengingat pada hasil survei bulan Mei dan November 2020 lalu, elektabilitas Ridwan Kamil hanya berkisar diangka 7-8 persen.

"Ada kenaikan elektabilitas Ridwan Kamil dari survei pada November lalu. Hal itu salah satunya dipengaruhi beberapa kebijakannya sebagai gubernur Jabar. Pak Ridwan Kamil ini relatif stabil, tapi memang ada kenaikan dia dibandingkan dari survei kami pada November 2020 lalu," ujar Hendri saat dikonfirmasi lewat sambungan telepon seluler, Senin 15 Maret 2021 dikutip dari Pikiran-Rakyat.com pada artikel Elektabilitas Ridwan Kamil Moncer Jelang Pilpres 2024.

"Kenaikannya lumayan signifikan. Ini dipengaruhi kebijakan di daerahnya, itu asumsi kami karena itu tidak masuk dalam instrumen pertanyaan kami," ujar dia melanjutkan.

Selain itu, kata Hendri, kenaikan elektabilitas Ridwan Kamil turut dipicu aktivitas politiknya yang relatif tak berdinamika.

Menurut Hendri, tingkat elektabilitas dan popularitas kandidat Capres 2024 dari kalangan kepala daerah punya fenomena yang hampir serupa. Karena itu, lanjut dia, penting bagi kepala daerah untuk tetap menjaga popularitas dan elektabilitasnya dengan prestasi dan kinerja.

"Kalau kepala daerah yang elektabilitasnya relatif stabil ini karena program yang sudah dilakukan. Tapi ini masih lama waktunya, memang dibutuhkan menjaga agar mereka punya ruang pemberitaan positif. Karena kalau negatif, popularitas tidak ekuivalen dengan elektabilitas. Ada kan yang dikenal tapi tidak disukai dan dipilih. Termasuk menjaga prestasi," ujarnya.

Dia menambahkan, salah satu fenomena menarik lainnya yakni kenaikan elektabilitas dari Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang merangsek naik ke posisi empat (7 persen). Kasus kudeta Partai Demokrat, kata Hendri, membuat elektabilitas AHY naik.

"Contoh Kasus AHY kalau ada kasus tertentu popularitas dia ekuivalen dengan elektabilitas. Sebelum ada kasus kudeta dia relatif di bawah," ucapnya.

Halaman:

Editor: Royan B

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x