oleh RD. Maxi Un Bria
Markus 3 :7-12
Keterbukaan hati untuk menerima dan melayani semua orang yang dijumpai menghadirkan kegembiraan.
Kegembiraan yang tercipta karena pengalaman diterima dan dihargai serta diperlakukan dengan hormat sebagai manusia menegaskan martabat dan jatidiri manusia yang beriman dan berbudaya.
Meski demikian perlu disadari bahwa tidak semua orang mengembangkan niat dan hal- hal baik yang dirindukan secara universal.
Pengalaman bahkan menunjukkan bahwa terhadap orang yang berbuat baik pun orang tega merencanakan kejahatan baginya.
Saul yang tidak memahami keberhasilan anaknya Daud dalam mengalahkan Goliat sempat tergoda untuk menghabisinya, meskipun kemudian ia insaf dan membatalkan niat buruk itu.
Hal ini menegaskan bahwa manusia dengan berbagai sifat kedagingan mudah tergoda dan digiring untuk melakukan perbuatan jahat.